Anas bisa mengambil alih Partai Demokrat karena mendapat dukungan para loyalisnya kala itu.
"Sekarang apa kekuatan politik Anas? Hak politiknya juga sudah dicabut, apakah memang masih sekuat dulu melawan Partai Demokrat, SBY dan hambalang?" kata Pangi.
Baca Juga: Mantan Koruptor Disambut Meriah Saat Bebas Penjara, Netizen: Semua Karena Duit
Anas merupakan mantan terpidana korupsi yang telah menjalani masa tahanan delapan tahun dalam kasus korupsi dan pencucian uang.
Keluar dari Lapas Sukamiskin, Anas langsung disambut para loyalisnya. Dia juga sempat berpidato di hadapan loyalisnya.
Dalam pidatonya, Anas menegaskan bahwa selepas dirinya merdeka dia menekankan prinsip tidak ada permusuhan, tetapi memperjuangkan keadilan.
Baca Juga: 2 Dalil Kebenaran Malam Lailatul Qadar, Muslim Enggak Usah Ragu
"Mohon maaf kalau ada yang berpikir dengan saya keluar, merdeka, bebas ini kemudian mendatangkan permusuhan atau pertentangan. Saya katakan minta maaf, tidak," kata Anas sebagaimana dikutip dari potongan video yang diunggah akun Twitter @anasurbaningrum.
"Saya tidak ada kamus pertentangan, permusuhan. Tetapi kamus saya adalah perjuangan keadilan," imbuhnya.
Meski begitu, Anas meminta maaf kepada pihak yang merasa termusuhi ketika dirinya melakukan perjuangan keadilan.