LABVIRAL.COM - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum tengah melihat perkembangan politik nasional sebelum masuk kembali ke dunia politik praktis.

Anas mengaku tidak akan terburu-buru dalam menentukan langkahnya, khususnya untuk terjun kembali ke dunia politik praktis.

"Enggak akan buru-buru saya, masih melihat perkembangan dinamika politik yang terjadi saat ini," kata Anas di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (14/4/2023).

Baca Juga: Link Download Youtubers Life 2 Mod 1.3.2.002 (Uang Tidak Terbatas)

Anas diketahui baru bebas dari Lapas Sukamiskin Bandung, Jawa Barat pada Selasa, 11 April 2023. Dia merupakan mantan terpidana korupsi proyek Hambalang, Bogor.

Anas mengaku sudah banyak tawaran agar dirinya kembali terjun ke dunia politik.

"Tentu ada teman-teman yang ingin saya segera langsung terjun ke politik praktis," tuturnya.

Baca Juga: Anas Urbaningrum Komentari PDIP: Belum Tentu Menang

Anas tidak menyebut siapa yang meminta kembali ke dunia politik. "Yang pastinya teman-teman seperjuangan yang dulu sampai sekarang menemani," tutupnya.

Anas merupakan mantan terpidana korupsi yang telah menjalani masa tahanan delapan tahun dalam kasus korupsi dan pencucian uang.

Keluar dari Lapas Sukamiskin, Anas langsung disambut para loyalisnya. Dia juga sempat berpidato di hadapan loyalisnya.

Baca Juga: Diusul Duet dengan Anies Baswedan di Pilpres 2024, Begini Reaksi Mahfud MD

Dalam pidatonya, Anas menegaskan bahwa selepas dirinya merdeka dia menekankan prinsip tidak ada permusuhan, tetapi memperjuangkan keadilan.

"Mohon maaf kalau ada yang berpikir dengan saya keluar, merdeka, bebas ini kemudian mendatangkan permusuhan atau pertentangan. Saya katakan minta maaf, tidak," kata Anas sebagaimana dikutip dari potongan video yang diunggah akun Twitter @anasurbaningrum.

"Saya tidak ada kamus pertentangan, permusuhan. Tetapi kamus saya adalah perjuangan keadilan," imbuhnya.

Baca Juga: Mudik Sekaligus Wisata Religi ? Berikut 27 Masjid yang Sayang Untuk Dilewatkan

Meski begitu, Anas meminta maaf kepada pihak yang merasa termusuhi ketika dirinya melakukan perjuangan keadilan.

"Andai dalam perjuangan keadilan itu ada yang merasa termusuhi, mohon maaf bukan karena saya hobi bermusuhan, tapi itu konsekuensi perjuangan keadilan," tuturnya.***