Puasa Syawal Dikerjakan Berurutan atau Tidak? Berikut Penjelasannya

Hadi Mulyono
Senin 24 April 2023, 06:07 WIB
Ilustrasi puasa Syawal. (Sumber : pexels.com/Thirdman)

Ilustrasi puasa Syawal. (Sumber : pexels.com/Thirdman)

LABVIRAL.COM - Ibadah sunnah puasa Syawal merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan setelah Ramadan.

Anjuran tersebut sebagaimana tercantum dalam sejumlah hadis yang menyebutkan bahwa waktu untuk mengerjakannya selama enam hari.

"Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh." (HR. Muslim no. 1164).

Baca Juga: Jadwal Puasa Syawal Idul Fitri 2023, Catat dan Jangan Sampai Ketinggalan

Dikutip dari situs resmi Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin berpendapat bahwa yang disunnahkan adalah berpuasa selama enam hari pada bulan Syawal.” (Syarhul Mumti’, 6: 464).

Pertanyaannya, benarkah puasa ini harus dikerjakan selama enam hari berturut-turut atau boleh terpisah? Scroll terus artikel ini untuk menemukan jawabannya.

Apakah puasa Syawal dikerjakan secara berurutan?

Pada dasarnya puasa ini dikerjakan mulai tanggal 2 sampai 7 Syawal (6 hari) karena kalau hari pertama Idul Fitri justru dilarang berpuasa.

Baca Juga: 4 Dalil Puasa Syawal, Enggak Perlu Ragu untuk Mengerjakannya Guys

Menurut sebagian ulama, cara mengerjakannya lebih utama dilakukan secara berurutan. Akan tetapi jika jika dilakukan tidak berurutan maka tidak jadi masalah.

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin berkata, "Lebih utama puasa Syawal dilakukan secara berurutan karena itulah yang umumnya lebih mudah. Itu pun tanda berlomba-lomba dalam hal yang diperintahkan."

Kemudian menurut Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah, "Para fuqoha berkata bahwa yang lebih utama enam hari di atas dilakukan setelah Idul Fitri (1 Syawal) secara langsung. Ini menunjukkan bersegera dalam melakukan kebaikan." (Syarhul Mumti’, 6: 465).

Baca Juga: 5 Manfaat Puasa Syawal dari Segi Kesehatan

Namun ada sebagian ulama yang juga berpandangan bahwa tidak mengapa jika dikerjakan di luar enam hari awal asalkan masih di bulan Syawal.

Tata cara puasa Syawal

Tata cara mengerjakan puasa Syawal sama persis dengan puasa Ramadan yakni menahan diri dari makan, minum, hawa nafsu dan hal-hal yang membatalkannya sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.

Perbedaan mendasarnya hanya terletak pada bacaan niat yang memang berbeda dengan puasa Ramadan.

Baca Juga: Seperti ini Manfaat dari Puasa Syawal, Ternyata Baik Untuk Kesehatan juga

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnatis syawwali lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Syawal pada hari esok hari karena Allah ta'ala."

Berhubung hukumnya sunnah, niat puasa Syawal boleh diucapkan pada siang hari selagi belum melakukan salah satu perkara yang membatalkan puasa.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Editor :
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini