LABVIRAL.COM - Usai mengerjakan puasa Ramadan selama sebulan penuh, masih ada puasa Syawal yang hukumnya sunnah untuk menambah pahala.
Dari Abu Ayyub ra, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Siapa yang melakukan puasa Ramadan lantas ia ikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itu seperti berpuasa setahun.” (HR. Muslim).
Namun masalahnya, sebagian dari kita mungkin masih punya utang puasa Ramadan sehingga enggan mengerjakan puasa sunnah di bulan Syawal.
Baca Juga: Puasa Syawal Dikerjakan Berurutan atau Tidak? Berikut Penjelasannya
Di sisi lain, saat punya utang puasa wajib kita diwajibkan untuk qadha alias membayarnya pada hari lain di luar bulan puasa Ramadan.
Lalu bolehkah seseorang menggabungkan niat qadha puasa Ramadan dengan puasa Syawal? Scroll artikel ini sampai habis ya!
Dikutip dari situs Rumaysho, terdapat perbedaan pendapat di kalangan madzhab Syafi'i terkait hukum menggabungkan qadha puasa Ramadan dengan puasa sunnah di bulan Syawal.
Baca Juga: Jadwal Puasa Syawal Idul Fitri 2023, Catat dan Jangan Sampai Ketinggalan
Pertama, yang demikian tidak boleh dilakukan karena masing-masing amalan tersebut punya maksud tersendiri.
Kedua, boleh saja menggabungkannya karena puasa Syawal mempunyai maksud untuk menyibukkan diri dengan puasa di bulan Syawal.
Hukum ini sebagaimana diqiyaskan dengan mandi wajib yang boleh digabungkan dengan mandi Jumat.
Baca Juga: Niat Puasa Syawal 2023, Waktu dan Keutamaannya
Di sisi lain, sebagian ulama juga berpendapat bahwa tidak mengapa seseorang mengerjakan puasa Syawal meski ia masih mempunyai utang puasa wajib bulan Ramadan.
Syaratnya, utang puasa Ramadan tersebut didapati karena uzur misalnya seperti sakit, haid, dan dalam perjalanan (musafir).
Utang puasa fardhu karena uzur tetap harus dibayar (qadha) di mana waktunya cukup longgar yakni sejak Ramadan selesai hingga Ramadan berikutnya.***