LABVIRAL.COM - Setiap tanggal 28 April diperingati sebagai Hari Puisi Nasional. Tujuan dari diperingatinya Hari Puisi Nasional ini sebagai bentuk menghormati dan menghargai karya-karya penyair di seluruh dunia.
Diketahui juga bahwa di tanggal 28 April diperingati sebagai wafatnya penyair legendaris Indonesia yaitu Chairil Anwar.
Baca Juga: Peringati Hari Puisi Nasional, Berikut Kumpulan Puisi Bertema Cinta Karya W.S Rendra
Untuk memperingati Hari Puisi Nasional di tanggal 28 April, kamu bisa merayakannya dengan mengingat puisi karya Chairil Anwar yang hingga saat ini masih dikenang oleh para penggemarnya.
Dikutip LabViral dari berbagai sumber, berikut berbagai macam puisi romansa atau percintaan karya dari Chairil Anwar yang bisa kamu ungkapkan kepada pasangan di Hari Puisi Nasional pada 28 April mendatang. Mari disimak!
Senja di Pelabuhan Kecil
Kepada Sri Ayati
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon Hari Puisi Nasional, Mari Kenang Karya Para Penyair Indonesia
Cinta dan Benci
Aku tidak pernah mengerti
Banyak orang menghembuskan cinta dan benci
Dalam satu napas
Tapi sekarang aku tahu
Bahwa cinta dan benci adalah saudara
Yang membodohi kita, memisahkan kita
Sekarang aku tahu bahwa
Cinta harus siap merasakan sakit
Cinta harus siap untuk kehilangan
Cinta harus siap untuk terluka
Cinta harus siap untuk membenci
Karena itu hanya cinta yang sungguh-sungguh mengizinkan kita
Untuk mengatur semua emosi dalam perasaan
Setiap emosi jatuh…
Keluarlah cinta
Sekarang aku mengetahui implikasi dari cinta
Cinta tidak berasal dari hati
Tapi cinta berasal dari jiwa
Dari zat dasar manusia
Ya, aku senang telah mencintai
Karena dengan melakukan itu aku merasa hidup
Dan tidak ada orang yang dapat merebutnya dariku
Cintaku Jauh di Pulau
Gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
Angin membantu, laut terang, tapi terasa
Aku tidak kan sampai padanya.
Di air yang tenang, di angin mendayu,
Di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
"Tujukan perahu ke pangkuanku saja,"
Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama kan merapuh!
Mengapa ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau,
Kalau kumati, dia mati iseng sendiri
Sajak Putih
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi
Baca Juga: Hormati Para Penyair, Ini 10 Link Twibbon Ucapan Selamat Hari Puisi Nasional
Malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita mati datang tidak membelah.***