Dua Skenario Jahat untuk Gagalkan Anies Baswedan Jadi Presiden 2024

Zahwa Elia Azzahra
Kamis 27 April 2023, 17:13 WIB
Profil Anies Baswedan keluarga akademisi

Profil Anies Baswedan keluarga akademisi

LABVIRAL.COM - Akademisi Musni Umar menduga adanya dua skenario jahat untuk mengagalkan Anies Baswedan menjadi Presiden RI pada 2024.

Musni menyebut, upaya pertama mengagalkan Anies menjadi calon presiden di Pilpres 2024 dengan menggunakan instrumen hukum.

"Menggunakan instrumen hukum untuk menjerat Anies di dalam kasus yang diada-adakan yaitu Formula E, yang kemarin sangat ramai dibicarakan," kata Musni Umar sebagaimana dikutip Labviral.com dari video yang tayang di akun Twitternya @musniumar, Kamis (27/4/2023).

Baca Juga: Chord Gitar Malihi Janji, Tagal Haranan Duit dan Jabatan dari Kunci Am. Lagu Kalimantan yang Viral di TikTok

Musni Umar sebagai pendukung Anies mengaku akan melawan upaya tersebut.

"Jadi ini masalah serius, jangan anggap ini remeh, tapi terus menjadi perhatian kita untuk dilawan, karena ini kasus politik," tuturnya.

Masih kata Musni Umar, upaya kedua ialah merebut Partai Demokrat dari kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Sebab, Partai Demokrat mendukung Anies sebagai capres 2024 bersama Partai Nasdem dan PKS.

Baca Juga: Lirik Lagu Seberkas Sinar - Nike Ardilla Buat Kamu Jadi Pengen Nyanyi

"Kalau berhasil mereka ambil (Partai Demokrat) maka selesai Pak Anies, tidak akan menjadi capres," tuturnya.

Musni Umar menjelaskan, upaya mengambil alih Partai Demokrat akan dilakukan melalui Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung atas pengesahan AD/ART Partai Demokrat hasil Konferensi Luar Biasa (KLB) Deli Serdang yang menunjuk Moeldoko sebagai Ketum Partai Demokrat.

"Kalau ini (PK) diterima maka selesai Anies tidak akan menjadi calon presiden Indonesia karena tidak mencukupi presidential threshold untuk dicalonkan menjadi Capres RI," imbuhnya.

Baca Juga: Pengamat: Anggota KIB Kalau Dukung Anies Itu Namanya Desersi

Koalisi Perubahan yang mendukung Anies kini telah memiliki 25,03 persen suara nasional. Artinya telah memenuhi presidential threshold 20 persen untuk mengusung capres dan cawapres.

Namun, apabila Partai Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan maka berkurang suara 7,77 persen. Hal ini membuat Anies tidak bisa diusung menjadi capres 2024.

"Kalau dua-duanya (skenario di atas) gagal Anies tetap menjadi calon presiden," tuturnya.

Baca Juga: Pengamat: Anggota KIB Kalau Dukung Anies Itu Namanya Desersi

Kendati begitu, Musni Umar mengatakan, kedua skenario di atas bisa saja tidak dijalankan atas reaksi masyarakat yang ingin adanya perubahan.

"Tetapi ini skenario yang boleh jadi kenyataan, dan bisa jadi tidak menjadi kenyataan. Karena semangat rakyat ingin mewujudkan perubahan ini sangat luar biasa," tukasnya.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini