Letak Indonesia yang berada di area Ring of Fire atau Cincin Api Pasifik menjadikan negeri ini rentan terjadiya gempa bumi.
Wilayah Indonesia dilalui jalur pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik.
Sejumlah peristiwa gempa di Tanah Air membuat kamu pastinya mengakrabi sejumlah istilah gempa bumi. Tapi, tahukah kami apa arti dari sejumlah istilah gempa bumi itu?
Berikut 5 istilah gempa bumi yang sering kamu dengar:
1. Seismograf
Seismograf adalah suatu alat yang berfungsi untuk mendeteksi kekuatan, lokasi, dan kedalaman fokus gempa. Seismograf akan mencatat hasil deteksinya dalam bentuk kurva yang tergambar pada kertas. Untuk mengetahui letak lokasi gempa, dibutuhkan 3 stasiun gempa bumi.
Terdapat beberapa jenis seismograf, di antaranya seismograf vertikal, seismograf horizontal, seismograf manual, dan seismograf digital.
2. Seismogram
Melalui seismograf, dihasilkan grafik atau kurva yang merupakan hasil rekaman. Nah, hasil rekaman inilah yang disebut dengan seismogram. Dengan melihat hasil rekaman ini, kita dapat mengetahui skala kekuatan gempa.
3. Seismologi
Seismologi berasal dari kata Yunani, yaitu seismos yang artinya getaran dan logos yang artinya ilmu pengetahuan. Dari sini, seismologi diartikan sebagai adalah ilmu yang mempelajari getaran atau gempa bumi. Seismologi merupakan bagian dari ilmu geofisika.
4. Hiposentrum
Hiposentrum, dikenal juga dengan istilah fokus, merupakan titik pusat atau titik asal terjadinya gempa bumi. Dari titik ini titik, gelombang gempa bumi merambat ke kulit bumi, yang dinyatakan dalam satuan kilometer. Sebagai contoh, terjadi gempa bumi dengan kekuatan 6 skala Richter dengan kedalaman 20 km.