LABVIRAL.COM - Usai panen pahala selama Ramadan, masih ada puasa Syawal yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan bagi setiap muslim.
Dikutip dari situs resmi Kemenag, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya: "Barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal maka seperti pahala berpuasa setahun. "(HR. Muslim).
Baca Juga: Doa Buka Puasa Syawal Sesuai Sunnah, Penyempurna Ibadah Setelah Ramadan
Menurut para ulama waktu yang dianjurkan untuk mengerjakan puasa sunnah tersebut dimulai sejak tanggal 2 hingga 7 Syawal. Pasalnya kalau tanggal 1 Syawal umat muslim justru dilarang untuk berpuasa.
Meski begitu, puasa Syawal tidak mengharuskan umat muslim untuk menjalankannya secara berurutan melainkan boleh kapan saja selagi masih di dalam bulan tersebut.
Dengan demikian, siapa saja yang hendak menunaikan puasa ini pada pertengahan bulan Syawal maka tetap diperbolehkan.
Terkait pahala yang bisa diperoleh, Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani menjelaskannya dalam kitab Nihayatuz Zain.
Baca Juga: 2 Doa Akhir Ramadan agar Dipertemukan Lagi dengan Ramadan Berikutnya
"Keempat adalah (puasa sunah enam hari di bulan Syawal) berdasarkan hadis, ‘Siapa yang berpuasa Ramadan, lalu mengiringinya dengan enam hari puasa di bulan Syawal, ia seakan puasa setahun penuh.’
Hadis lain mengatakan, puasa sebulan Ramadan setara dengan puasa sepuluh bulan, sedangkan puasa enam hari di bulan Syawal setara dengan puasa dua bulan. Semua itu seakan setara dengan puasa (wajib) setahun penuh.' Keutamaan sunnah puasa Syawal sudah diraih dengan memuasakannya secara terpisah dari hari Idul Fitri. Hanya saja memuasakannya secara berturut-turut lebih utama. Keutamaan sunnah puasa Syawal luput seiring berakhirnya bulan Syawal. Tetapi dianjurkan mengqadhanya.” (Lihat Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani, Nihayatuz Zain, Al-Maarif, Bandung, Tanpa Tahun, halaman 197).
Baca Juga: Doa Allahumma Antassalam yang Semakin Baik Jika Dibaca selama Ramadan
Niat puasa syawal
Inilah bacaan niatnya apabila dibaca pada malam hari,
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnatis syawwaali lillaahi ta‘ala.
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah ta’ala.”
Berhubung amalan ini termasuk puasa sunnah, maka hukumnya boleh jika niat dibaca pada saat siang hari.
Baca Juga: 4 Keutamaan Sedekah saat Ramadan, Menolak Bala hingga Memperluas Rezeki
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma haadzal yaumi ‘an adaa’i sunnatisy syawwaali lillaahi ta‘ala.
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah ta’ala."
Sampai di sini dulu penjelasan tentang puasa Syawal yang disunnahkan bagi kita umat Islam.***