Pilpres 2024, Pemilih Kritis Pilih Siapa?

Agus Surono
Kamis 04 Mei 2023, 01:51 WIB
Ilustrasi, Pemilu 2024

Ilustrasi, Pemilu 2024

LABVIRAL.COM - Saiful Mujani Reserach and Consulting (SMRC) merilis survei tentang segmen pemilih kritis dalam pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Hasilnya Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto bersaing merebutkan kelompok pemilih ini.

Dalam survei ini, SMRC melakukan simulasi terhadap empat kandidat calon presiden. Ganjar Pranowo yang sejauh ini diusung PDIP dan PPP mendapat suara 30,4 persen, Probowo Subianto yang sudah dideklarasikan Gerindra dan PKB meraup suara 29,5 persen, jagoan Nasdem berserta rencana koalisinya PKS dan Demokrat mendapat suara 19,8 persen, dan Ketua Golkar sekaligus pemimpim Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) Airlangga Hartarto 2,9 persen,  sisanya belum menentukan pilihan.

Direktur Riset SMRC Deni Irvani menambahkan, Prabowo terlihat lebih bisa menyerah pemilih kritis dibanding tiga jago lainnya.

Baca Juga: Ramalan Asmara dan Pekerjaan Bagi Shio Macan, Kamis 4 Mei 2023

"Ini bisa terjadi karena Prabowo sudah dikenal hampir oleh semua pemilih (95 persen).”

Sementara pesaing terdekatnya Ganjar Pranowo lebih rendah dari Prabowo karena dipengaruhi oleh tingkat keterkenalannya yang belum maksimal di kalangan pemilih, yakni masih sekitar 86%.

Deni juga menerangkan dimaksud dari 'pemilih kritis" dalam survei ini. Menurutnya 'pemilih kritis” merupakan pemilih yang memiliki akses sumber-sumber informasi sosial-politik secara lebik baik karena memiliki smartphone.

Baca Juga: Ramalan Asmara dan Pekerjaan Bagi Shio Kerbau, Kamis 4 Mei 2023

“Bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik. Mereka umumnya adalah pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan.”

Deni mengatakan, pemilih kritis cenderung lebih bisa memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya.

Terkait dengan jumlah pemilih kritis, deni menyatakan, bahwa secara nasional jumlahnya diperkirakan 80 persen. Untuk itu publik mesti mengetahui, jika survei ini tidak mencerminkan populasi pemilih nasional 100%.

Baca Juga: Ramalan Asmara dan Pekerjaan Bagi Shio Tikus, Kamis 4 Mei 2023

Survei pemilih kritis ini dilaksanakan pada periode 25-28 April 2023 dengan  menggunalan metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Dengan teknik RDD, sampel sebanyak 1021 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, divalidasi, dan melalui proses screening. Validasi dan screening dilakukan untuk memastikan bahwa pemilik nomor telepon terpilih adalah warga negara Indonesia dan telah memiliki hak pilih.

Margin of error survei diperkirakan ±3.1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Editor :
Halaman :
Berita Terkait
News

Megawati: Mana Ada Survei Mau Gratis

Minggu 30 April 2023, 16:46 WIB
Megawati: Mana Ada Survei Mau Gratis
Berita Terkini