Cerita Asal Mula Mustopa Pelaku Penembakan Kantor Pusat MUI Meyakini Dirinya Nabi

Aprilia
Rabu 03 Mei 2023, 19:33 WIB
Netizen Salfok dengan Baju Kotak-kotak yang Dikenakan Pelaku Penembakan di Kantor MUI (Sumber : TWITTER/@Kayakuwek)

Netizen Salfok dengan Baju Kotak-kotak yang Dikenakan Pelaku Penembakan di Kantor MUI (Sumber : TWITTER/@Kayakuwek)

LABVIRAL.COM - Pelaku penembakan kantor pusat Majelis Ulama Pusat (MUI), Mustopa NR pernah dipenjara 3 bulan pada 2016 silam. Mustofa dipenjara atas kasus perusakan kantor DPRD Provinsi Lampung. Majelis Hakim menjatuhkan pidana hukuman penjara selama 3 bulan.

Direktur Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi menyatakan jika dari hasil pemeriksaan kasus tersebut diketahui awal mula Mustopa meyakini dirinya nabi. Lantas, Mustopa mencari jalan agar dirinya diakui orang sebagai nabi.

"Sejak jaman SBY hingga Jokowi, orang ini sudah berusaha minta pengakuan. Tapi jelas tidak ada yang menanggapi. Mungkin keinginannya atas pengakuan yang semakin memuncak itulah yg mendorongnya utk berbuat tidak normal," kata Islah Bahrawi dikutip dari akun Twitternya @islah_bahrawi.

Masih menurutnya, Mustopa dinilai mengalami gangguan jiwa seperti Lia Eden. Ada bisikan-bisikan yang mendorongnya berperilaku tidak wajar.

"Termasuk Lia "Eden" Aminuddin pernah mengaku sebagai Nabi karena bisikan2 sejenis ini," tambahnya.

Baca Juga: 2 Saksi Kasus Penembakan Kantor MUI Pusat Alami Trauma

Baca Juga: Polisi Periksa 7 Saksi Kasus Penembakan Kantor MUI Pusat

Baca Juga: Update Terbaru Penembakan MUI Pusat, Polisi Temukan Fakta Mengejutkan Motif Penembakan oleh Mustopa NR. Ada Surat Tanggal 2 Januari 2022

Berikut penjelasan lengkap Islah Bahrawi mengenai asal muasal Mustopa meyakini dirinya nabi:

"Alm. Mustofa mengaku sebagai "wakil nabi" Muhammad SAW karena mendapat bisikan gaib sejak tahun 1982 silam. Bisikan gaib itu didapatkan dirinya saat ia sedang sakit di gunung daerah Tenumbang, Krui, Pesisir Barat. “Mus saya Nabi Muhammad, katakan kepada semua orang bahwa kamu adalah Rasulullah yang kedua”. Kemudian ditahun 1992 lalu, kata Mustofa, ia bermimpi lagi bertemu dengan Nabi Muhammad SAW. Dalam mimpi itu, konon Nabi mengajarkan dirinya mengaji.

Selanjutnya pada tahun 2003, Mustofa merasa bisa mempersatukan manusia di dunia ini. Sejak itulah, ia meyakini kalau dirinya benar-benar sebagai "wakil nabi", lalu ia mencoba menemui para alim ulama setempat, untuk mengkonsultasikan dirinya sebagai "wakil nabi". Saat itu para alim ulama tidak membenarkan pengakuannya. Karena rasa penasarannya, ia kembali mencoba untuk menemui pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat. pada tahun 2011, ia mendatangi kantor media massa dan mengumumkan bahwa dirinya sebagai wakil nabi.

Apakah penembakan yang dilakukan oleh Mustofa ini masuk kategori terorisme? Menurut saya kurang pas jika terma "TERORISME" dipakai dalam aksi ini, karena motifnya bukan menimbulkan ketakutan masif melainkan lebih kepada sakit hati akibat aksistensinya selaku "wakil nabi" tidak ada yang mau mengakui. Wa bil khusus kepada MUI, lembaga yang menurut Mustofa seharusnya mengakui.

Kesimpulan saya, pelaku adalah orang yang terdampak pemahaman agama yang salah, sehingga berpengaruh terhadap kondisi kejiwaannya."***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Editor :
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini