LABVIRAL.COM - Amalan sunnah puasa bulan Rajab bisa menjadi salah satu cara untuk panen pahala dari Allah ta'ala.
Bulan Rajab sangat dimuliakan oleh Allah Swt sebagaimana dijelaskan dalam salah satu ayat Al-Qur'an yang artinya:
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (QS. At-Taubah ayat 36).
Baca Juga: 10 Artis Ini Pindah Agama dari Kristiani Menjadi Muslimah. Siapa Saja?
Empat bulan yang dimaksud dalam ayat di atas meliputi Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.
Lalu apa sih pahala puasa sunnah di bulan Rajab yang bisa kita dapatkan? Langsung saja scroll artikel ini sampai habis ya!
1. Pahala Setara Puasa 30 Hari
Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin mengatakan, puasa satu hari di bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab) lebih utama jika dibanding dengan puasa 30 hari pada bulan lain.
Akan tetapi, puasa pada bulan Ramadan tetap yang jauh paling utama dibanding 30 hari berpuasa pada bulan haram.
2. Mendapat Pahala Surga
Dari Abu Umamah ra ia berkata, “Aku berkata (kepada Rasulullah saw), “Wahai Rasulullah, tunjukkan padaku suatu amalan yang bisa memasukkanku ke surga. Beliau menjawab, “Atasmu puasa, tidak ada (amalan) yang semisal dengan itu.” (HR. An-Nasa’i).
3. Dijauhkan dari Siksa Api Neraka
Setiap muslim yang menjalankan ibadah puasa bulan Rajab paling tidak selama 3 hari maka akan mendapat pahala berupa terhindar dari api neraka.
“Tidaklah seorang hamba yang puasa di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia (karena puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim.” (HR. Bukhari).
4. Dihindarkan dari Maksiat
Seseorang yang berpuasa pada bulan Rajab akan mendapatkan Perisai. Maksudnya adalah benteng pertahanan yang menghalangi setiap manusia dari perbuatan maksiat.
Dari Ibnu Mas'ud, Rasulullah saw bersabda, “Wahai sekalian para pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu ba’ah[3] hendaklah menikah, karena menikah lebih menundukkan pandangan, dan lebih menjaga kehormatan. Barangsiapa yang belum mampu menikah, hendaklah puasa karena puasa merupakan wijaa’ (pemutus syahwat) baginya. (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Lihat Lagi 5 Fakta Honda NT1100, Motor 250 Juta dari Basis Honda Africa Twin