Guntur Romli 'Sentil' Politisi Demokrat Benny K Harman, Jadi Siapa yang Memulai Perang?

Zahwa Elia Azzahra
Senin 08 Mei 2023, 22:28 WIB
Guntur Romli menyentil Benny K Harman karena menggunakan istilah 'perang' (Sumber : Twitter)

Guntur Romli menyentil Benny K Harman karena menggunakan istilah 'perang' (Sumber : Twitter)

LABVIRAL.COM - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli menyentil politikus Partai Demokrat Benny K Harman.

Guntur menyentil Benny K Harman karena menyebut 'jika benar tak netral Pilpres, Jokowi lagi mengumandangkan perang'. Dia menilai pernyataan Benny provokatif.

"Pernyataan provokatif, bawa-bawa istilah perang segala," kicau Guntur Romli sebagaimana dikutip Labviral.com dari akun @GunRomli, Senin (8/5/2023).

Baca Juga: Politisi Partai Demokrat: Jika Serius Dukung Buruh, Cabut UU Ciptaker!

Terkait ketidaknetralan di Pilpres, Guntur menyinggung langkah Presiden ke-6 RI Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pilpres 2014.

Guntur mengatakan, pada Pilpres 2024 SBY mendukung pasangan Prabowo-Hatta melalui Partai Demokrat.

"Apalagi Hatta Rajasa adalah besan SBY. Jadi siapa yang memulai perang?" sindir Guntur.

Baca Juga: Akun Twitter Partai Demokrat Pulih Kembali, Jansen Singgung Pihak yang Sebelumnya Nyinyir

"Apa ini ungkapan makin stres karena tersingkir selama 10 tahun?" imbuhnya.

Selain itu, Guntur membagikan sebuah foto hasil tangkap layar yang memperlihatkan pemberitaan dari media daring berjudul 'Demokrat Dukung Prabowo-Hatta atas Kontrol SBY'. Berita ini diterbitkan kompas.com pada 30 Juni 2014.

"Faktanya SBY dan Demokrat yang tidak netral pada Pilpres 2014, kemudian mereka sekarang mau bikin opini busuk dan tuduhan palsu bahwa Jokowi tidak netral pada Pilpres 2024, padahal Jokowi bukan Ketum parpol, tidak bisa kasih tiket pencalonan," tutur Guntur.

Baca Juga: Politisi Partai Demokrat Bilang PSI Pansos: Enggak Kreatif

Guntur menilai wajar apabila elit-elit politik kini merapat ke Presiden Jokowi. Hal ini karena kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi cukup tinggi.

"Kalau saat ini semua bakal capres mau dekat-dekat Jokowi (selain Anies) wajar saja, karena kepuasan publik tinggi: 81% (LSI)," tuturnya.

"Bandingkan dengan SBY 2013, hanya 35% yang puas, meski SBY kasih tiket dan dukung Prabowo-Hatta tetap keok, karena SBY dan PD waktu itu sudah jadi kartu mati," sambungnya.

Baca Juga: Doa PSI Singgung Partai Demokrat, Ya Tuhanku Lindungilah Akun Ini dari Kehilangan Followers dan Following

Sebelumnya, Benny K Harman mengkritik sikap Presiden Jokowi yang mengumpulkan para ketua umum partai politik di Istana Negara.

"Jika benar Presiden tidak netral dalam Pilpres dan Pileg, apalagi menjadikan Istana Presiden markas tim sukses Capres tertentu, maka Presiden Jokowi sebenarnya lagi mengumandangkan perang, perang semesta melawan rakyatnya sendiri," kicau Benny sebagaimana dikutip Labviral.com dari akun Twitternya @BennyHarmanID.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini