LABVIRAL.COM - Ponpes Al Zaytun yang sempat jadi sorotan publik karena sholat Id yang dianggap tidak sesuai syariat kembali menuai kontroversi.

Kali ini, sebuah video yang menunjukkan suatu acara pondok pesantren di Indramayu, Jawa Barat mendadak bikin heboh masyarakat.

Alasannya karena pimpinan Ponpes Al Zaytun yakni Panji Gumilang mengajak para hadirin dalam acara tersebut mengucapkan salam aneh yang bukan "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."

Bagaimana cerita keanehan salam yang diucapkan di lembaga pendidikan tersebut? Simak sampai habis artikel ini ya!

Baca Juga: 4 Kontroversi Ustadz Khalid Basalamah, Terbaru Sebut BPJS Haram dan Zalim

Bukan salam Islam

Dalam cuplikan video yang dibagikan akun Instagram @ndorobei.official, Panji Gumilang terlihat sedang menyampaikan pidato di hadapan ribuan hadirin.

Namun bukan hanya mengucapkan salam islami "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," ia malah mengajak hadirin yang datang bernyanyi bersama.

"Saya mengajak saudara mengucapkan salam yang tidak Assalamu'alaikum saja, kita ucapkan sambil bernyanyi," kata Panji Gumilang dikutip pada Selasa, 9 Mei 2023.

"Hevenu Shalom Alechem," sambungnya dengan nada lagu yang diikuti seluruh tamu undangan di Ponpes Al Zaytun.

Baca Juga: Mengenal Gharar, Transaksi Haram yang Dituduhkan Khalid Basalamah untuk BPJS

Berdasarkan penelusuran Labviral.com, salam yang diajarkan Panji tersebut merupakan lagu rohani Yahudi yang kurang lebih memiliki arti "Semoga Damai menyertaimu."

Menurut keterangan yang dibagikan akun resmi pondok pesantren tersebut, acara yang juga dihadiri artis Lucky Hakim itu dalam peringatan malam 1 Suro (tahun baru Islam 1 Muharam 1444 H).

Sontak saja, akun Instagram Kepanitiaan Al-Zaytun (@kepanitiaanalzaytun) langsung diserbu netizen yang menganggap pondok pesantren itu menyimpang dari ajaran Islam.

Baca Juga: Doa Allahumma Antassalam yang Semakin Baik Jika Dibaca selama Ramadan

"Percaya dah, kalo dalam setiap 'perayaan' hari keisalaman banyak tamu 'luar', bisa dipastiin komunitasnya gak bener & gak lurus. Mereka pasti ngusung-ngusung konsep toleransi seolah ingin dibilang paling toleran. Beda halnya dengan acara kenegaraan," kata akun @ghzl***

"Ajaran sesat. Pesantren tapi ciri khas pesantren seperti sarung dan koko sama sekali tidak terlihat," timpal netizen lain @yasmin***