Labviral.com - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menilai pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo Subianto jadi sinyal PDIP akan mendukung pemerintah, Kamis (10/4/2025).

Eddy menyebut, dukungan ini diprediksi tidak akan melibatkan kader PDIP dalam kabinet, sebagaimana posisi Partai NasDem yang kini mendukung pemerintah tanpa menempatkan wakilnya di jajaran menteri.

Contoh lain, Eddy menjelaskan pengalaman PAN periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Awalnya, PAN mendukung Jokowi tanpa masuk kabinet. Baru di kemudian hari, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dipercaya menjadi Menteri Perdagangan.

Menurut Eddy, pola tersebut menunjukkan jika dukungan politik tidak selalu harus diwujudkan dengan kehadiran dalam kabinet, tetapi bisa melalui kerja sama dalam kebijakan legislatif.

Baca Juga: KSAD Berharap Perwira TNI Remaja Bisa Jaga Integritas dan Beradaptasi

Pertemuan Megawati dan Prabowo, lanjut Eddy, mencerminkan semangat kebersamaan untuk membangun Indonesia.

Ia menegaskan fenomena dua tokoh politik yang sempat berseberangan dan kini bertemu lagi bukanlah hal aneh, melainkan bagian dari norma politik di Indonesia.

"Karena dukungan itu bukan berarti serta merta harus masuk kabinet, tetapi mendukung berbagai kebijakan yang bisa juga dilakukan melalui kebijakan di parlemen bersama sama," kata Eddy, dikutip dari Antara.

Eddy optimistis pertemuan kedua pihak akan membuka ruang kerja sama yang lebih luas antara PDIP dan pemerintah, memperkuat stabilitas politik dan mendukung agenda pembangunan nasional ke depan, tanpa mengesampingkan dinamika politik yang ada.

Baca Juga: BAZNAS RI Kirim Bantuan Sosial untuk Korban Gempa Myanmar, Ada Sarung sampai Hygiene Kit

Adapun Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkap pertemuan Mega dan Prabowo berlangsung dalam suasana kekeluargaan pasca-Idulfitri 1446 H.

Pertemuan keduanya berlangsung Senin (7/4) malam di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta.***