LABVIRAL.COM - Salah satu fenomena yang paling populer dewasa ini adalah sexting. Keberadaan sexting sangat populer seiring dengan perkembangan aplikasi di smartphone.
Sexting merupakan aktivitas seksual yang dilakukan melalui chat atau bertukar foto vulgar lewat pesan atau chat. Biasanya pesan ini melalui aplikasi chat yang bisa mengirimkan sebuah gambar antar sesama pengguna aplikasi.
Adanya sexting sendiri adalah salah satu cara menjaga keharmonisan rumah tangga. Hal tersebut biasanya terjadi pada pasangan yang sedang terkendala masalah jarak yang menyebabkan akhirnya terjadi kondisi long distance relationship (LDR).
Karena LDR tersebut, akhirnya membuat pasangan suami istri bisa mengganti aktivitas seksualnya dengan sexting ata chat seks.
Baca Juga: Bolehkah Berhubungan Seks Saat Hamil?
Baca Juga: Swedia Jadikan Seks sebagai Olahraga Resmi, Siapkan Kejuaraan Eropa
Tiap pasangan bisa bertukar foto seksi atau mengirim voice note atau pesan suara yang bernada menggoda. Tujuannya adalah tentu untuk meningkatkan kepuasan dan hasrat seksual, menambah percaya diri, dan menjaga keharmonisan rumah tangga.
Dalam sexting sendiri memang terdapat beberapa manfaat. Mulai dari meningkatkan kepuasan seksual, meningkatkan kepercayaan diri, merasakan jatuh cinta lagi, dan menjaga rasa bosan
Bahaya Sexting
Selain memberikan manfaat, ternyata kegiatan secting sendiri juga memiliki risiko bahaya. Berikut ini adalah beberapa bahaya yang bisa terjadi karena aktivitas sexting, seperti:
1. Sebagai balas dendam
Bahaya sexting pertama yakni sebagai ajang untuk balas dendam kepada mantan pasangan. Biasanya dengan mengirim foto yang bersifat intim tersebut tentu bisa menimbulkan mantan pasangan jadi viral dan tidak terima.
2. Rawan bully
Seorang individu yang mengalami penyebaran foto yang diperoleh dari aktivitas sexting tentu bisa rawan bully. Hal tersebut terjadi lantaran aktivitas sexting yang seharusnya intim antar pasangan justru dilihat oleh orang lain.
3. Menurunkan rasa percaya diri
Seseorang yang fotonya disebar akibat aktivitas sexting tentu bisa turun rasa percaya dirinya. Selain itu, akan timbul rasa penyesalan setelah melakukan aktivitas sexting.
4. Pelecehan seksual
Bahaya lain dari aktivitas sexting yakni rawan disalahgunakan dan berisiko pelecehan seksual. Apalagi dewasa ini kejahatan digital semakin marak terjadi.
5. Depresi
Selain masalah pelecehan dan menurunkan rasa percaya diri, sexting juga bisa membuat seseorang depresi ketika fotonya tersebar ke publik. Ada rasa malu dan selalu kepikiran akan hal tersebut yang berakibat pada depresi.
Baca Juga: Mari mengenal Post Seks Blues, Rasa Sedih yang Dialami Usai Berhubungan Intim Suami Istri
Cara Menyikapi Sexting
1. Diskusi dan buat batasan
Salah satu hal penting untuk menyikapi sexting yani berdiskusi dan buat batasan dengan pasangan. Hal ini penting supaya tidak ada penyebaran data yang tidak diinginkan.
2, Jangan simpan foto atau video vulgar
Cara menyikapi sexting selanjutnya yakni dengan kesepakatan jangan menyimpan foto atau video vulgar dari tiap pasangan. Hal ini penting supaya tidak ada tindak kejahatan yang dilakukan satu sama lain.
3. Jangan sexting saat pasangan kerja
Hal penting lainnya yang perlu diketahui yakni ketika aktivitas sexting pastikan salah satu pasangan tidak sedang bekerja. Biarkan pasangan bisa fokus bekerja terlebih dahulu.
4. Jangan digunakan untuk menyelesaikan masalah
Salah satu hal penting berikutnya untuk menyikapi sexting yakni jangan digunakan untuk menyelesaikan masalah.
Baca Juga: 5 Jenis Phobia Seks, dari Takut Berciuman Hingga Takut Penetrasi
Baca Juga: Apa Itu Fetish? Kelainan Seksual yang Harus Diwaspadai
Itulah beberapa cara untuk menyikapi sexting yang bisa dilakukan oleh tiap pasangan. Pastikan saling menaruh rasa percaya satu sama lain supaya tidak terjadi bahaya sexting yang tidak diinginkan.
Pastikan juga kita sudah memahami tentang apa saja manfaat dan risiko yang mengintai dari sexting tersebut. Intinya, selalu hati-hati dan waspada terkait penggunaan teknologi digital dewasa ini.***