Labviral.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menyatakan pendaftaran siswa dan guru untuk Sekolah Rakyat belum memiliki jadwal pasti.

Berbeda dengan sekolah formal, Sekolah Rakyat tidak terikat tahun ajaran Juli.

“Sekolah Rakyat itu, masuknya tidak harus sama dengan tahun ajaran sekolah yang mulai bulan Juli, ya. Kalau memang belum siap, bisa-bisa campur lagi. Agustus, September juga bisa,” ujar Abdul Mu’ti, Jumat (11/4/2025), dikutip via Tempo.

Baca Juga: Mensos Pantau Kesiapan Sekolah Rakyat di Rusunawa Probolinggo

Sekolah Rakyat dirancang fleksibel dengan sistem multi entry multi exit, siswa bisa masuk ke kelas sesuai kemampuan tanpa harus mulai dari kelas satu.

“Basisnya adalah capaian pembelajaran. Kalau di pramuka itu kira-kira SKU (syarat kecakapan umum) itu. Nah, kayak gitu-gitu kalau di pondok (pesantren) itu model sorogan,” kata Mu’ti.

Kurikulum berbasis pendekatan individual ini akan diumumkan pada 24 April 2025, fokus pada anak dari keluarga miskin ekstrem yang putus sekolah.

Rekrutmen siswa akan memanfaatkan integrasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan Data Terpadu Sistem Elektronik Nasional (DTSEN).

Baca Juga: Kemensos Siapkan Lokasi Sekolah Rakyat dari Sumatera sampai Papua