Labviral.com - Rapat koordinasi (rakor) percepatan penyediaan sarana dan prasarana (sarpras) Sekolah Rakyat digelar di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta Selatan, Senin (14/4/2025).
Rapat dipimpin Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi. Hasilnya, 53 lokasi Sekolah Rakyat dari aset Kementerian Sosial, pemprov, pemkab, dan pemkot ditargetkan beroperasi Juni 2025 usai renovasi.
Baca Juga: Pendaftaran Sekolah Rakyat Belum Pasti, Fleksibel Mulai 2025
"53 ini yang sudah bangunan sudah ada, yang existing. Ada aset-aset yang punya Kemensos, kemudian ada punya pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, kota yang mau kita optimalkan,” ujar Prasetyo, dikutip dari laman resmi Kemensos.
Ia menambahkan, renovasi diperlukan untuk menyesuaikan fasilitas belajar.
"Tapi tentunya di situ butuh perbaikan, butuh renovasi, butuh penambahan fasilitas supaya bisa dipakai untuk kegiatan belajar-belajar," imbuh dia.
Baca Juga: Mensos: ASN dan PPPK Bakal Jadi Prioritas untuk Isi Posisi Guru di Sekolah Rakyat
Rakor juga membahas rencana pembangunan 147 unit Sekolah Rakyat baru, sehingga total mencapai 200 lokasi pada 2025.
"Untuk tahun ini direncanakan yang baru kurang lebih di paling tidak mencapai 200 titik. Jadi yang dibangun baru kurang lebih di 140-an," kata Prasetyo.
Lokasi diprioritaskan di kantong kemiskinan, seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur, dengan lahan 5–10 hektare per unit.
Anggaran renovasi dan pembangunan diprediksi mencapai Rp1 miliar per unit, tapi nominal pastinya masih dalam pembahasan.
"Karena ini sudah menjadi keputusan dari pemerintah, Insya Allah anggarannya tidak ada masalah, sudah disiapkan," tegas Prasetyo.***