LABVIRAL.COM - Piala Dunia Qatar 2022 telah berakhir. Argentina sudah keluar sebagai sang juara, dimana momen ini juga menahbiskan Lionel Messi sebagai pesepakbola terbaik sejagat raya, dengan trophy paling lengkap.
Bahkan, tak sedikit pengamat dan media sudah langsung memutuskan dan memastikan perdebatan tentang siapa yang terbaik antara Messi dan Cristiano Ronaldo yang selama ini dipertentangkan, sudah selesai. Messi, sempurna.
Tapi kali ini, Labviral.com mau mengajakmu sedikit ke belakang, melihat laga paling brutal dalam sejarah piala dunia, yang melibatkan Cristiano Rodaldo.
Ya, laga itu terjadi pada babak 16 besar Piala Dunia Jerman 2006, yang mempertemukan Portugal vs Belanda. Laga ini dimenangkan Portugal dengan skor tipis 1-0, lewat gol yang diciptakan Nuno Ricardo de Oliveira atau Maniche.
Baca Juga: Belajar dari Jepang, Erick Thohir: Indonesia Miliki Peluang Majukan Sepak Bola
Jika melihat sejarah kedua tim, sebenarnya tak ada rivalitas panas atau persaingan ketat antara Portugal dan Belanda.
Namun, laga yang berlangsung di Frankenstadion, Nuremberg, Jerman itu, menjadi sorotan dunia lantaran Valentin Ivanov selaku pengadil lapangan, mengeluarkan total 20 kartu. Wooow!
Jika dirinci, wasit asal Rusia itu setidaknya mengeluarkan total 16 kartu kuning dan empat kartu merah pada laga yang disaksikan 41 ribu penonton tersebut.
Kerasnya pertandingan yang dikenal dengan nama 'Battle of Nuremberg' itu bahkan membuat Cristiano Ronaldo muda menangis terisak setelah harus ditarik keluar karena menerima terjangan tanpa ampun 2 kali dari pemain Belanda. CR7 yang kala itu masih berbaju MU, tersungkur 2 kali dengan terjangan yang membahayakan.
Ronaldo yang saat itu berusia 21 tahun, harus keluar pada menit ke-34 usai mengalami cedera akibat tekel keras yang dilepaskan bek Belanda, Khalid Boulahrouz.
Ivanov tidak butuh waktu lama untuk mengeluarkan kartu kuning pertama. Mark van Bommel menjadi pemain pertama yang mendapat kartu kuning pada menit ke-2. Ya, ke dua! Hanya berselang lima menit, hukuman kembali diberikan untuk pemain Belanda. Kali ini, Boulahrouz yang mendapat peringatan setelah melanggar Ronaldo.
Baca Juga: Dikenal Jago, Berikut 5 Pesepakbola Terbaik Brasil Saat ini
Pertandingan Berjalan Semakin Keras.
Giliran Maniche yang mendapat kartu kuning di menit ke-20, akibat terprovokasi. Namun tiga menit berselang, dia mampu menebusnya dengan mencetak gol ke gawang Edwin van der Sar. Unggul satu gol, Portugal tidak santai. Bahkan, Costinha harus dikeluarkan pada menit ke-45.
Sebelumnya, gelandang bertahan Portugal itu menerjang Philip Cocu, dan dikartu kuning pertama di menit ke-3. Selepas jeda, tensi pertandingan malah makin meninggi. Hujan kartu mewarnai laga ini.
Petit yang turun sebagai pemain pengganti di awal babak kedua, langsung menerima kartu kuning, ketika baru lima menit bermain. Diikuti dua kartu kuning kepada Giovanni van Bronckhorst dan kapten Portugal, Luis Figo, selepas ketegangan pada menit ke-60.
Bagi Figo, dia dianggap beruntung karena tidak mendapat kartu merah setelah melakukan tandukkan kepada Mark van Bommel. Dua menit berselang, giliran Boulahrouz yang harus diusir keluar lapangan setelah mendapat kartu kuning kedua usai melanggar Figo.
Baca Juga: 5 Artis Pemilik Klub Sepak Bola di Indonesia, Ada Idolamu Nggak?
Pada menit ke-73, Deco melakukan pelanggaran cukup keras kepada Johny Heitinga. Keributan tersebut sekaligus memicu kartu kuning bagi Wesley Sneijder dan Rafael van der Vaart, sekaligus. Hanya berselang dua menit, giliran dua pemain portugal yang mendapatkan kartu kuning. Mereka adalah Nuno Valente dan sang kipper, Ricardo.
Masuk menit ke-78, Deco harus diganjar kartu merah usai menerima kartu kuning kedua lantaran dianggap mengulur-ngulur waktu. Unggul jumlah pemain, nyatanya tak mampu dimanfaatkan Belanda. Mereka bahkan harus kembali kehilangan satu pemainnya setelah van Bronckhorst menerima kartu kuning kedua pada menit ke-90'.
Alhasil, kemenangan 1-0 atas Belanda mengantarkan Portugal ke babak perempat final untuk menantang Inggris. Usai menekuk Inggris lewat adu penalti, Portugal harus terhenti di semifinal dari Prancis lewat gol tunggal Zinadine Zidane.
