Mengenal The Wave, 'Gelombang' Dukungan Suporter di Dalam Stadion

Dian Eko Prasetio
Selasa 14 Maret 2023, 22:26 WIB
Penonton di Natural Amphitheatre, Pameran Alaska-Yukon-Pasifik, Seattle, 1909. (Sumber : Koleksi Istimewa UW (UW12018))

Penonton di Natural Amphitheatre, Pameran Alaska-Yukon-Pasifik, Seattle, 1909. (Sumber : Koleksi Istimewa UW (UW12018))

LABVIRAL.COM - Ketika menyaksikan sebuah pertandingan sepak bola, kita akan disuguhkan pertarungan menarik antara dua kesebelasan yang tengah bertanding.

Namun, kita juga tidak jarang disuguhkan irama metakronis yang dilakukan ribuan suporter di dalam stadion yang menampilkan gerakan bergelombang beraturan hingga menyerupai gelombang laut.

Apa yang dilakukan oleh para suporter itu dikenal dengan istilah Mexican Wave atau The Wave.

The Wave adalah gerakan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang berada di stadion atau arena, di mana mereka berdiri dan mengangkat tinggi kedua tangan yang kemudian duduk kembali untuk menciptakan gerakan yang menyerupai gelombang laut.

Sejarah The Wave sangat dalam. Dikutip laman Historylink.org, gerakan ini ternyata muncul pertamakali pada tahun 1909, dan bukan dari pertandingan sepak bola.

Baca Juga: Marquez Disebut Lebih Hebat daripada Rossi dan Stoner

Kerumunan yang diperkirakan berjumlah 25 ribu orang memadati Natural Amphitheatre untuk menyaksikan Pameran Alaska-Yukon-Pacific di Seattle.

Saat itu, Robert A. Reid selaku fotografer resmi pameran mengambil foto kerumunan orang dan menulis keterangan, "(Orang-orang) yang berdiri dan yang duduk menyebabkan gelombang massa umat manusia seperti ombak yang bergulung-gulung di lautan." Maka, lahirlah versi awal dari The Wave.

Tetapi, laman Thehockeynews.com menyebut bahwa tradisi The Wave muncul pada pertandingan National Hockey League (NHL) antara Colorado Rockies melawan Montreal Canadiens di Arena Olahraga McNichols, Denver, Amerika Serikat pada 15 November 1979.

Setelahnya, George Henderson, yang diklaim sebagai penemu The Wave menyempurnakan gerakan tersebut pada pertandingan NHL. Diikuti dokumentasi video yang dibuatnya ketika memimpin gerakan The Wave pada pertandingan Major League Baseball (MLB) antara Athletics melawan New York Yankees di Oakland, California, 15 Oktober 1981.

The Wave segera menjadi populer pada gelaran olahraga di Amerika Serikat. The Wave juga sudah terlihat pada pertandingan final sepak bola Olimpiade 1984 antara Brasil kontra Prancis yang dilakukan oleh sekitar 100 ribu pentonton di Rose Bowl, Pasadena, California.

Namun, baru pada turnamen sepak bola Piala Dunia 1986 di Meksiko, The Wave mulai menjadi fenomena internasional. Bahkan sebagian besar sejarawan olahraga setuju bahwa The Wave dimulai secara internasional selama Piala Dunia 1986 di Meksiko.

Pasalnya, pertandingan ini disiarkan ke khalayak global, membuat The Wave mulai dikenal dan populer di seluruh dunia setelah turnamen tersebut. Ini adalah pertama kalinya sebagian besar orang yang tinggal di luar Amerika Utara melihat fenomena tersebut.

Baca Juga: Wisata Berbasis Olahraga Diharapkan Dongkrak Kunjungan Wisatawan Mancanegara

Hasilnya, orang-orang yang berbahasa inggris di luar Amerika Utara menyebut fenomena ini sebagai 'Mexican Wave'. Demikian juga dalam banyak bahasa seperti Polandia, Serbia, dan Turki, terjemahan langsung dari frasa Mexican Wave digunakan.

Di Jerman, Italia, dan negara-negara lain, gerakan bergelombang ini disebut 'La Ola' atau hanya Ola, yang jika merujuk bahasa Spanyol kata tersebut merujuk pada kata 'gelombang'.

Sebelum dikenal dengan nama Mexican Wave yang terlahir pada Piala Dunia 1986 di Meksiko, jenis-jenis wave bahkan sudah tercipta pada tahun 1983.

Beberapa jenis wave yang tercipta saat itu adalah "Silent Waves" (berdiri dan melambaikan tangan tanpa bersorak), "Shsh Waves" mengganti teriakan dengan suara 'shshing'), "Fast Wave", "Slow Wave" dan dua gelombang simultan yang bergerak berlawanan arah.

Selain itu, beberapa rekor juga pernah tercipta dari gerakan bergelombang ini. Pada tahun 2010, gelaran Rally to Restore Sanity and/or Fear mencatat setidaknya ada sekitar 210 ribu orang berpartisipasi dalam The Wave yang dipimpin oleh Jamie Hyneman dan Adam Savage.

Sedangkan jika berdasarkan durasi, Guinness World Records mencatat bahwa The Wave terlama adalah 17 menit 14 detik yang dilakukan oleh Tube dan para penggemarnya di Jepang yang berlangsung di Stadion Hanshin Koshien di Nishinomiya, Hyogo, Jepang, pada 23 September 2015.

Namun, rekor tersebut pecah pada tanggal 23 Juni 2019 pada laga final Rocket League Champions Series season 7 yang berlangsung di Prudential Cdenter di Newark, New Jersey. Para penonton mencetak rekor baru untuk gelombang kontinu terpanjang yang berlangsung selama 28 menit 35 detik.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini