LABVIRAL.COM - Disabilitas adalah keadaan seseorang di mana mengalami keterbatasan fisik, mental dan sesorik. Sehingga membuat aktivitas mereka terhambat.
Namun, memiliki keterbatasan fisik bukan menjadi penghalang untuk meraih cita-cita. Bahkan, dengan fisik yang berbeda dari yang lainnya mampu membuat satu Indonesia bangga. Seperti, menjadi atlet para bulu tangkis.
Menjadi atlet disabilitas tidaklah mudah. Perlu kerja keras dan giat berlatih agar menjadi atlet ternama di Indonesia.
Dikatakan Sugeng, pendiri PB Jakarta Raya menjadi atlet para bulu tangkis bisa dijadikan suatu karier di masa depan.
"Sangat menjanjikan sekali. Pemerintah pun tidak menganaktirikan saat memberikan hadiah. Semuanya sama saja baik mereka yang berprestasi."
"Jadi mereka kalau sudah menjadi juara, bukan materi lagi yang didapatkan, yang paling penting itu bisa membawa nama bangsa dan negara," jelasnya saat ditemui Labviral.com beberapa lalu di GOR Mimi 2, Jakarta Timur.
Baca Juga: Seperti Apa Kecanggihan Teknologi All New Honda Civic?
Lebih lanjut, Sugeng mengatakan di Klub PB Jakarta Raya melatih dua atlet para, yaitu Muhammad Zafir Abiyoga Nurrachman dan Tri Kusuma. Selama latihan, keduanya dilatih seperti atlet normal lainnya dan tidak dibeda-bedakan.
"Mereka itu perlu perhatian khusus dalam segala hal. Termasuk dalam olahraga maupun lainnya. Makanya, di sini kita tidak pernah membeda-bedakan. Mau yang berkebutuhan khusus dengan yang normal. Kita perlakukan sama agar mereka merasa nyaman," jelas Sugeng.
Selama latihan pun Sugeng menyampaikan tidak ada latihan khusus untuk atlet disabilitas. Semua yang diajarkan sama seperti atlet lainnya.
"Kita perlakukan sama dan kita bina dengan suatu program yang terarah agar dia juga bisa mengikuti seperti yang lainnya," tambahnya.
Selain latihan fisik, menurut Sugeng para atlet perlu dilatih mental agar lebih termotiviasi dan percaya diri. Di sini lah peran pelatih sebagai mentor yang baik.
"Ini adalah suatu keharusan. Jika tidak ada motivasi kita tidak akan membuahkan hasil yang maksimal. Jadi sebaiknya anak berkebutuhan khusus ini kita perlakukan sama dan mereka pun juga akan bisa mengikuti. Karena programnya sudah kami atur dan ciptakan untuk mereka semuanya," tukas Sugeng.