Penyakit stiff person syndrome memiliki dua gejala utama, yakni otot kaku dan kejang.
1. Otot kaku
Gejala pertama dari stiff person syndrome adlaah otot kaku. Para penderita akan merasakan otot kaku pada agian perut, dada, dan punggung. Tak hanya itu saja, kondisi otot kaku ini juga bisa menyebar ke lengan dan kaki.
2. Kejang
Kondisi kejang juga menjadi bagian dari gejala stiff person syndrome. Biasanya kejang ni terjadi di area tubuh tertentu maupun di seluruh tubuh. Selain itu, gejala ini juga bisa semakin memburuk jika tidak segera diatasi.
Beberapa hal yang perlu dihindari penderita stiff person syndrome supaya tidak kejang adalah hindari suara yang keras dan tiba-tiba, sentuhan fisik atau rangsangan, perubahan suhu dengan capat, dan hal-hal yang menegangkan.
Baca Juga: Lirik Lagu 'The Power of Love' Celine Dion Cocok Untuk Ungkapkan Rasa Cinta
Baca Juga: Lirik lagu Head Above Water Avril Lavigne, Miliki Makna Perjuangan Hidup Melawan Penyakit
Cara mendiagnosis stiff person syndrome
Beberapa orang mendiagnosis bahwa stiff person syndrome seperti penyakit Parkinson, multiple sclerosis, fibromyalgia, penyakit psikosomatis, atau kecemasan dan fobia. Padahal, kondisi stiff person syndrome perlu dilakukan dengan mengukur tingkat dekarboksilase asam glutamat.
Cara untuk mengukur dekarboksilase asam glutama adalah dengan tes darah dan analisis cairan tulan belakang. Tak hanya itu saja, perlu juga dilakukan pemeriksaan elektromiografi untuk mempelajari aktivitas listrik otot langka.
Pengobatan stiff person syndrome
Sayangnya, penyakit stiff person syndrome sampai saat ini belum ada obat. Namun, gejala yang dialami bisa diobati dengan obat-obat tertentu untuk meredakan otot kaku dan kejang.***