LABVIRAL.COM - Asma adalah penyakit yang menyerang sistem pernapasan manusia. Penyakit ini menyebabkan peradangan dan penyempitan di saluran pernapasan manusia. Akibatnya, penderitanya mengalami sesak napas saat kambuh.
Penyakit asma cukup umum untuk ditemukan. Berdasarkan data yang diperoleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada 2020, sebanyak 4,5 persen penduduk Indonesia mengidap penyakit ini. Kondisi ini dapat terjadi tanpa memandang umur dan jenis kelamin tertentu.
Lalu, apakah penyakit asma itu? Apakah penyebab penyakit ini dan bagaimana tanda-tandanya? Simak penjelasan berikut.
Apa itu Asma?
Ilustrasi penderita penyakit asma. (Freepik.com/krakenimages.com)
Asma ialah penyakit saluran pernapasan kronis yang menyerang paru-paru. Penyakit asma ditandai dengan penderitanya yang mengalami kesulitan bernapas ketika kambuh akibat terjadinya peradangan dan penyempitan pada saluran pernapasannya.
Baca Juga: Wojciech Szczesny Ungkap Ketakutannya usai Kesulitan Bernapas di Laga Liga Eropa
Baca Juga: King Nassar Masuk Rumah Sakit, Igun: Dia Sesak Napas Hingga Sulit Bicara
Penderita asma memiliki saluran pernapasan yang sensitif, sehingga mudah mengalami iritasi pada paru-parunya. Hal ini dapat dipicu oleh beberapa hal, seperti debu, asap rokok, atau bulu binatang.
Apa Penyebab Asma?
Ilustrasi penderita penyakit asma. (Freepik.com/8photo)
Ada berbagai hal yang dapat menyebabkan asma. Sejauh ini, belum diketahui apakah penyebab pasti dari penyakit ini. Pemicunya pun bervariasi antarindividu. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk mengetahui beberapa faktor pemicu asma.
Beberapa faktor yang dapat memicu munculnya asma adalah:
- Alergi terhadap substansi tertentu, seperti bulu binatang, debu, atau serbuk sari tanaman.
- Reaksi terhadap polusi udara, seperti asap kendaraan dan zat kimia tertentu.
- Faktor cuaca yang dingin, panas, atau terjadi perubahan suhu yang signifikan.
- Merokok, baik aktif maupun pasif.
- Kondisi psikis, seperti stres dan kecemasan.
- Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
- Gastroesophageal reflux disease (GERD).
- Aktivitas yang berlebihan dan berat, seperti olahraga dan bernyanyi.
- Emosi yang berlebihan, seperti tertawa hingga terbahak-bahak dan kesedihan yang berlarut-larut.
- Penggunaan obat tertentu.