LABVIRAL.COM - Operasi bariatrik merupakan salah satu metode pengobatan yang bertujuan untuk menurunkan berat badan dan risiko penyakit kronis. Namun, dalam prosedurnya terdapat beberapa efek samping, salah satunya adalah kebocoran lambung.
Operasi bariatrik memang menjadi salah satu langkah efektif bagi seseorang yang mengalami masalah penurunan berat badan. Cara ini bisa dilakukan juga untuk mengurangi risiko penyakit jantung, radang sendi, diabetes, dan hipertensi.
Namun, adanya operasi bariatrik ini bisa dilakukan tidak pada sembarang orang. Hanya seseorang dengan kriteria tertentu yang bisa menjalani operasi bariatrik.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Operasi Bariatrik, Prosedur dan Manfaatnya
Baca Juga: Segini Biaya Operasi Bariatrik yang Dijalani Melly Goeslaw, Mahal Nggak Ya?
Risiko Kesehatan Operasi Bariatrik
1. Risiko paling umum pascaoperasi
- Terjadi refluks asam, yakni mengalirnya asam lambung ke kerongkongan.
- Risiko terkait anestesi
- Mual dan muntah-muntah dalam jangka panjang.
- Pelebaran saluran kerongkongan.
- Ketidakmampuan untuk mengonsumsi makanan tertentu.
- Infeksi di area pembedahan.
- Obstruksi atau penyumbatan yang dialami pada organ lambung.
- Kenaikan berat badan atau gagal menurunkan berat badan.
2. Risiko jangka panjang pascaoperasi
- Sindrom dumping, yakni kondisi ketika makanan dari lambung dibuang ke usus besar tanpa proses pencernaan yang baik.
- Penurunan gula darah di bawah normal.
- Malnutrisi atau kekurangan asupan nutrisi.
- Muntah-muntah.
- Bisul.
- Penyumbatan pada usus.
- Hernia.
3. Risiko yang terkait dengan bypass lambung
- Kerusakan organ.
- Sindrom dumping.
- Batu empedu.
- Burut atau turun berok.
- Pendarahan di dalam organ.
- Kebocoran organ lambung.
- Malnutrisi.
- Kebocoran usus.
- Obstruksi usus yang ditandai dengan penyumbatan makanan atau cairan.
Baca Juga: 5 Fakta Melly Goeslaw Usai Operasi Bariatrik, Hanya Sanggup Makan 1 Sendok Nasi
4. Risiko yang terkait dengan lengan lambung
- Terbentuknya bekuan darah.
- Batu empedu.
- Burut atau turun berok.
- Pendarahan di dalam lambung.
- Kebocoran lambung.
- Perforasi lambung atau usus.
- Penyempitan organ pencernaan.
- Kekurangan atau defisiensi vitamin dan zat besi.
- Masalah pada organ paru-paru atau jantung.
- Cedera pada kulit, limpa, atau organ lain di sekitar lambung.
5. Risiko penyesuaian pita lambung
- Bekuan darah.
- Intoleransi makanan.
- Infeksi.
- Malnutrisi.
- Perforasi lambung.
- Kekurangan vitamin.***