Penyebab obesitas kedua adalah kurangnya aktivitas fisik. Gaya hidup yang kurang aktif dan kebiasaan jarang berolahraga meningkatkan risiko obesitas. Ketika kita tidak membakar kalori yang cukup melalui aktivitas fisik, kelebihan kalori akan disimpan sebagai lemak dalam tubuh.
3. Faktor Hormonal atau Genetik
Faktor hormon atau genetik juga dapat berperan dalam perkembangan obesitas. Beberapa studi menunjukkan bahwa ada kecenderungan genetik tertentu yang dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur berat badan. Selain itu, ketidakseimbangan hormon seperti insulin, leptin, dan ghrelin dapat memengaruhi nafsu makan dan pengaturan berat badan.
Baca Juga: Anak Obesitas, Jangan Tunda Penanganannya Ya!
Baca Juga: Obesitas Dapat Menurunkan Produksi ASI pada Ibu Menyusui
4. Penyakit dan obat tertentu
Penyebab lainnya dari obesitas adalah adanya penyakit dan obat tertentu. Sejumlah penyakit yang bisa menjadi penyebab obesitas seperti berat badan yang berlebihan seperti sindrom ovarium polikistik.
Sementara, untuk penggunaan obat-obatan juga bisa memicu berat badan berlebih. Seperti halnya beberapa obat berikut ini yang bisa memicu berat badan berlebih, seperti antidepresan, obat anti-kejang, obat diabetes, antipsikotik, steroid, dan beta blocker.
Faktor Risiko Obesitas
1. Riwayat Keluarga
Memiliki riwayat keluarga dengan obesitas meningkatkan risiko seseorang mengembangkan kondisi ini. Genetika dan faktor lingkungan yang sama dapat berperan dalam obesitas pada anggota keluarga.
2. Gaya Hidup
Gaya hidup yang tidak sehat, seperti kebiasaan makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik, adalah faktor risiko utama dalam perkembangan obesitas. Kehidupan yang sibuk dan kecenderungan mengonsumsi makanan cepat saji juga dapat berkontribusi pada kelebihan berat badan.
3. Stres dan Emosi
Stres dan emosi dapat memengaruhi pola makan seseorang. Banyak orang cenderung mengatasi stres dengan makan berlebihan atau mengonsumsi makanan yang tidak sehat, yang pada akhirnya dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan obesitas.