LABVIRAL.COM - Belum lama ini, publik dikejutkan dengan meninggalnya Jo Lindner, seorang influencer kebugaran asal Jerman. Kabarnya, Lindner meninggal akibat aneurisma.
Aneurisma merupakan suatu penonjolan atau pelebaran pembuluh darah di otak karena dinding pembuluh darah yang melemah. Aneurisma memiliki bentuk seperti buah beri yang menggantung di pembuluh darah. Apabila pembuluh darah tersebut pecah, akan muncul komplikasi yang mengancam nyawa.
Aneurisma yang tidak pecah umumnya tidak menunjukkan gejala apapun. Tapi, bukan berarti kondisi ini dapat dipandang sebelah mata. Aneurisma perlu diwaspadai dan dikenali gejalanya agar memperoleh penanganan yang tepat oleh dokter.
Baca Juga: Mengenal Aneurisma, Penyebab, dan Gejala yang Bikin Influencer Binaraga Jo Lindner Meninggal
Baca Juga: 6 Manfaat Mendengarkan Musik bagi Anak, Bikin Perkembangan Otak Lebih Baik
Nah, karena itu, simak ulasan mengenai penyebab, gejala, dan pencegahan aneurisma.
Faktor Penyebab Aneurisma
Aneurisma terjadi akibat melemahnya atau menipisnya pembuluh darah di otak. Penyebab dari kondisi tersebut belum dapat diketahui secara pasti. Akan tetapi, kamu tetap dapat mengetahui berbagai faktor risiko aneurisma, yakni:
1. Mengidap hipertensi
2. Memiliki usia lebih dari 40 tahun
3. Umum terjadi pada perempuan, terlebih setelah menopause
4. Mempunyai riwayat cedera pada kepala
5. Mengonsumsi alkohol berlebihan
6. Mengonsumsi narkoba, utamanya kokain
7. Merokok
8. Memiliki riwayat keluarga yang menderita aneurisma
Gejala Aneurisma
Aneurisma yang memiliki ukuran kecil dan belum pecah umumnya tidak menunjukkan gejala pada penderitanya. Akibatnya, pengidapnya pun biasanya tak menyadarinya. Tapi, jika ukurannya membesar, penderitanya akan mulai mengalami berbagai gejala, di antaranya: