Mitos Seputar Masuk Angin yang Selama Ini Salah, Ini Penjelasan dr Tirta

Haris Ma'ani
Sabtu 08 Juli 2023, 11:11 WIB
Ilustrasi demam.  (Sumber : unsplash.com/@enginakyurt)

Ilustrasi demam. (Sumber : unsplash.com/@enginakyurt)

LABVIRAL.COM-Selama ini banyak yang percaya bahwa masuk angin adalah angin yang masuk ke pori-pori kulit atau pusar. Menurut dr. Tirta itu adalah mitos.

Ternyata banyak sekali mitos soal kesehatan yang membuat masyarakat Indonesia salah kaprah.

Salah satunya ya soal masuk angin. Selama ini orang memercayai kalau masuk angin itu disebabkan angin yang masuk ke pori-pori kulit atau pusar.

Baca Juga: Kode Redeem FF 2023: Kode Redeem FF Hari ini, Kode Redeem FF Terbaru 8 Juli 2023. Garena Free Fire Tebar Banyak Hadiah

Kepercayaan itu ternyata mitos, artinya salah. Tak bisa dipertanggungjawabkan kebenaran secara ilmu medis.

Menurut dr.Tirta Masuk angin itu bisa disebabkan oleh dua hal:

1. Common cold: gejala awal infeksi virus dan bakteri, berupa demam, pegel seluruh tubuh, dan gangguan pencernaan.

2. Dispepsia : produksi asam lambung berlebihan, sehingga rasa kembung, sebah, dan akhirnya sendawa terus terusan.

Dokter yang menekuni bisnis dan menjadi influencer ini mencontohkan situasi di mana seseorang bisa terkena masuk angin.

Ia mencontohkan semisal motoran malam-malam lalu besoknya masuk angin.

"Itu bukan salah angin malah, tapi daya tahan tubuhmu: buruk

"Ketika di luar kan banyak virus dan bakteri, eh kehirup deh , raya2 influenza yg variannya banyak banget. Kalo daya tahan tubuh bagus, ya aman.

ya jadi salahin imunMu sendiri," ujarnya dalam utas di Twitter @tirta_cipeng soal mitos masuk angin, dikutip Labviral.com, Sabtu (8/7/2023).

dr. Tirta juga menjelaskan ketika ada gejala masuk angin terus setelahnya merasa lega karena kerokan. Menurutnya, itu hanya meredakan gejala pegel linunya. Karena kerokan meningkatan aliran darah ke pembuluh darah kapiler.

Baca Juga: Lahar Dingin Terjang Lumajang, Ini Doa Ketika Terjadi Banjir Bandang

Malah, kata dia, kerokan bisa bahaya dan menyebabkan radang pada kulit atau lecet-lecet jika dilakukan terlalu kencang.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Editor :
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini