LABVIRAL.COM - Ada beberapa penyebab munculnya benjolan di kepala belakang. Umumnya, penyebab benjolan di kepala belakang memang tidak berbahaya.
Salah satunya adalah benjolan atau tonjolan alami pada kepala belakang atau bagian tengkorak belakang manusia.
Meski begitu, benjolan di kepala belakang perlu kamu waspadai atau diawasi besar benjolannya.
Baca Juga: 6 Penyebab Keringat Berlebihan di Kepala dan Cara Mengatasinya
Oleh karena itu, ketahuilah berbagai macam penyebab benjolan di kepala yang mungkin bisa terjadi.
Penyebab Benjolan Di Kepala Belakang
Benjolan
Lalu, apa saja penyebab munculnya benjolan di kepala belakang? Berikut ini adalah beberapa penyebab munculnya benjolan di kepala belakang:
Benturan atau Kecelakaan
Benjolan bisa muncul ketika kepala belakanng karena terbentur objek yang keras atau saat mengalami cedera kepala akibat terjatuh dengan posisi tertentu.
Kondisi benjolan di kepala belakang ini, merupakan salah satu bentuk reaksi tubuh untuk menyembuhkan diri.
Benjolan di kepala belakang karena cedera, dapat disertai memar berwarna keunguan atau hematoma pada kulit kepala.
Hematoma adalah tanda bahwa ada perdarahan di bawah permukaan kulit. Benjolan jenis ini umumnya akan hilang dalam beberapa hari atau minggu.
Rambut yang Gagal Tumbuh
Benjolan di belakang kepala juga bisa ditemukan pada orang yang suka bercukur, terutama pada pria yang suka bercukur.
Kondisi ini terjadi ketika rambut yang seharusnya tumbuh menembus kulit, malah masuk ke dalam kulit sehabis dicukur.
Ini juga bisa terjadi di ketiak, terutama saat ketiak dicukur.
Rambut yang terjebak di dalam kulit ini umumnya menyebabkan benjolan kecil kemerahan.
Meski tidak berbahaya, rambut yang tumbuh ke dalam bisa menyebabkan infeksi dan bisul.
Folikulitis
Folikulitis adalah peradangan pada folikel atau tempat tumbuhnya rambut yang umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri dan jamur di dalam kulit berbulu, salah satunya di kepala belakang.
Benjolan folikulitis berwarna merah atau putih dan berukuran kecil seperti jerawat.
Kondisi ini memang tidak begitu berbahaya, tapi dapat menimbulkan gatal dan kerontokan rambut secara permanen.
Karsinoma Sel Basal
Karsinoma sel basal adalah tumor yang tumbuh di lapisan terdalam kulit kepala dan bersifat ganas. Ini merupakan jenis kanker yang paling sering ditemukan.
Warnanya bisa merah atau merah muda dengan bentuk menyerupai luka, bekas luka, atau benjolan.
Karsinoma sel basal umumnya terjadi akibat paparan sinar matahari yang intens, terutama di kepala belakang.
Lipoma
Lipoma merupakan tumor lemak jinak, yang terasa lembek dan lembut ketika dipegang atau disentuh, dan bisa bergeser.
Lipoma terbilang jarang muncul di kepala belakang, dan lebih sering muncul di bahu dan leher. Namun, jangan disepelekan jika terjadi di kepala belakang.
Lipoma biasanya tidak menimbulkan rasa nyeri. Namun, jika ukurannya terus membesar, dokter akan merekomendasikan operasi pengangkatan tumor.
Kista Epidermoid
Kista epidermoid merupakan benjolan, yang umumnya tumbuh di bawah kulit wajah dan kulit kepala.
Ukurannya bisa besar atau kecil, dan sering kali tidak menimbulkan rasa sakit sehingga baru disadari saat menyentuhnya.
Kista epidermoid disebabkan oleh penumpukan keratin, yaitu protein pembentuk kulit kepal.
Jika tidak mengganggu, kista ini biasanya tidak perlu diobati karena tidak berbahaya.
Kista Pilar
Sama dengan kista epidermoid, kista pilar berbentuk benjolan dan umumnya tumbuh di kulit kepala.
Kista ini juga tidak menyebabkan nyeri, tetapi bisa mengganggu penampilan apabila ukurannya mulai membesar besar.
Keratosis Seboroik
Keratosis seboroik merupakan benjolan kecil mirip tahi lalat atau kutil yang biasanya tumbuh di kepala atau leher orang lanjut usia. Bentuknya agak mirip dengan kanker kulit, tetapi tergolong jinak dan tidak berbahaya.
Benjolan ini bisa dihilangkan melalui prosedur krioterapi atau bedah listrik yang dilakukan oleh dokter.
Pilomatriksoma
Pilomatriksoma adalah tumor di folikel rambut yang bersifat jinak. Tumor ini lebih umum terjadi pada anak-anak dan remaja.
Benjolan umumnya tidak menimbulkan rasa nyeri dan sering kali muncul di leher, wajah, atau kepala belakang.
Baca Juga: 4 Fakta Benjolan di Leher Aurelie Moeremans, Bikin Susah Senyum
Akan tetapi, benjolan juga bisa muncul di bagian tubuh lain.
Eksostosis
Eksostosis terjadi adanya pertumbuhan tulang baru yang bersifat jinak di atas tulang normal. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa nyeri, tetapi bisa juga tanpa nyeri sama sekali.
Meski begitu, eksostosis umumnya tergolong jarang terjadi di kepala belakang.
Itulah penyebab-penyebab benjolan di kepala belakang, semoga bisa mewaspadai keadaan benjolan di kepala belakang.***