Contoh akulturasi yang kedua adalah wayang. Wayang merupakan kebudayaan dari India dan membawakan kisah Hindu. Tapi, wayang mengalami akulturasi dengan kebudayaan Jawa dan Islam.
Nama-nama wayang disesuaikan dengan nama Jawa, seperti Arjuna menjadi Janaka. Selain itu, kisah yang diajarkan pun menjadi beraliran Islam dan disisipkan dengan ajaran mengenai kebaikan.
3. Tarian dan Pertunjukan
Contoh akulturasi dalam tarian terlihat pada tarian dalam kebudayaan Betawi. Kontak antara suku Betawi dengan suku Tionghoa melahirkan berbagai akulturasi dalam tarian dan seni pertunjukan, seperti lenong, tari cokek, dan gambang kromong.
Baca Juga: Malaysia dan 4 Negara Lain Ajukan Kebaya sebagai Warisan Budaya Tak Benda ke UNESCO
Baca Juga: Lirik Lagu Ramli Sarip "Budaya" Yang Berduet Dengan Penyanyi Muda Malaysia Hazama
4. Kebiasaan pada Hari Raya
Bentuk akulturasi budaya lainnya di Indonesia dapat dilihat dalam adat kebiasaan yang dilakukan di hari raya. Adat tersebut adalah berbagi rezeki kepada sanak saudara ketika hari raya tiba.
Akulturasi ini merupakan perpaduan antara budaya Islam dengan Tionghoa. Tujuan dari adat berbagi rezeki adalah untuk berbagi kebahagiaan dengan ketulusan hati kepada satu sama lain.
5. Makam
Akulturasi selanjutnya terlihat dalam pembangunan makam yang ada di Indonesia, terutamanya makam Islam. Dalam Islam, pemasangan kijing sebenarnya tidak diajarkan untuk dilakukan. Tapi, hal ini dilakukan oleh Wali Songo kepada masyarakat Jawa, untuk memudahkan proses pendekatan mereka.
Selain itu, makam beberapa keluarga bangsawan atau raja di Indonesia ditulis menggunakan huruf dan bahasa Arab. Hal ini dapat terlihat di Makam Putri Suwari di Leran, Gresik.
6. Aksara dan Sastra