Apakah Jodoh Adalah Takdir atau Perlu Diusahakan? Begini Jawaban Ustadz dan Ustadzah

Annisa Fadhilah
Selasa 18 Juli 2023, 22:18 WIB
pernikahan (Sumber : freepik/wirestock)

pernikahan (Sumber : freepik/wirestock)

Oleh karena itu, Ning Imaz melihat perihal jodoh sebagai sebuah ketetapan tetap memerlukan usaha masing-masing dari setiap individu untuk mencapainya.

Takdir, terangnya, memang ditentukan tetapi manusia diberikan kesanggupan oleh Allah swt untuk melakukan hal yang bisa diupayakan dalam hal ada kendali manusia itu sendiri.

Baca Juga: 3 Doa agar Dia Menjadi Jodoh Kita, Enggak Perlu Pakai Pelet

“Yakni menggerakkan tangan, kaki, kehendak, dan bisa dialokasikan untuk hal-hal baik,” ucapnya.

“Dalam kendali itu memang Allah berikan kekuatan kepada manusia untuk melakukannya. Kita tidak boleh pasrah, kita harus memiliki daya juang, mental juang untuk meraih yang kita inginkan,” tambahnya.

Namun, Ning Imaz juga menjelaskan bahwa jika memiliki harapan jodoh terbaik, dimulai dari membenahi diri sendiri.

"Kalau kita mau jodoh yang baik nggak usah jauh-jauh cari ke mana, tapi carilah itu di diri kita sendiri," kata Ning Imaz,

"Kebaikan yang bisa kita lakukan, bisa kita maksimalkan, itu terus kita gali, terus perbaiki diri. Nanti yakinlah Allah mendatangkan orang yang sesuai dengan frekuensi yang kita radiasikan," tambahnya.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Manba'ul Hikmah, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, Gus Rifqil Muslim Suyuti menambahkan bahwa ungkapan soal jodoh seperti ‘Orang yang baik akan mendapatkan jodoh yang baik pula’ atau ungkapan-ungkapan jodoh lainnya, yang menekankan bahwa jodoh adalah cerminan diri sendiri tertera dalam firman Allah Swt pada surat An-Nur ayat 26:

ٱلْخَبِيثَٰتُ لِلْخَبِيثِينَ وَٱلْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَٰتِ ۖ وَٱلطَّيِّبَٰتُ لِلطَّيِّبِينَ وَٱلطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَٰتِ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ ۖ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ


Artinya: “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga).”

Namun, lanjut Gus Rifqil, sering kali penjelasan tersebut mendikotomikan kelompok-kelompok tertentu bahwa yang baik harus mendapatkan yang baik ataupun sebaliknya.

Padahal, terang Gus Rifqil, dalam beberapa kasus justru orang baik mendapatkan yang tidak baik.

"Ada juga yang suaminya baik istrinya tidak baik contohnya Nabi Nuh dengan istrinya. Kenapa ini bisa terjadi, ada sebuah pengecualian," papar Gus Rifqil.

Baca Juga: Ijazah Doa Agar Cepat Dapat Jodoh dari Gus Mus

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Editor :
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini