Munculnya Slow Food merupakan gerakan yang bertujuan untuk mempertahankan tradisi makanan daerah supaya tidak kalah dengan makanan asing. Gerakan ini pun masih tenar sampai sekarang.
Dengan adanya konsep Slow Food itulah pada tahun 2004 seorang penulis Carl Honoré terinspirasi dari gerakan tersebut. Ia pun mempopulerkan adanya konsep hidup dengan lambat kepada publik.
Dari konsep yang dikenalkan Honoré itulah kemudian mampu diterima publik. Konsep gaya hidup slow living pun semakin berkembangan dan diterapkan banyak masyarakat di dunia.
Manfaat Slow Living
Adanya konsep gaya hidup slow living juga memberikan manfaat dalam kehidupan manusia sehari-hari. Gaya hidup slow living bisa membuat nilai seseorang tidak hanya diukur dari keberhasilan karier saja. Namun, nilai dari kehidupan pribadi itulah yang jadi prioritas.
Kondisi gaya hidup slow living ini biasanya juga bagus untuk kesehatan. Hal tersebut lantaran bisa membuat tubuh rehat dari berbagai kesibukan yang melelahkan.
Selain itu, konsep gaya hidup slow living ini juga bisa mendekatkan seseorang supaya lebih dekat dengan keluarga atau teman. Pengutamaan makna hidup pun jadi diprioritaskan.
Baca Juga: Mau Hidupmu Bahagia? 5 Kebiasaan Kecil Ini Membantu Banget
Baca Juga: Ikuti 5 Kebiasaan Digital Sehat ini Biar Data Pribadi Aman
Langkah Memulai Slow Living
- Banyak cara untuk memulai gaya hidup slow living ini, seperti:
- Batasi penggunaan media sosial dan nonton TV.
- Jalan-jalan di luar ruangan.
- Olahraga santai.
- Makan bersama keluarga dan teman.
- Prioritaskan tidur.
- Lakukan aktivitas yang ingin dilakukan.
- Lakukan interaksi dengan tetangga sekitar.
- Kembangkan hobi.
Itulah langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk memulai gaya hidup slow living. Namun, gaya hidup slow living ini bukan berarti bermalas-malasan dan tidak melakukan apa pun. Seseorang yang menerapkan gaya hidup slow living ini tetap produktif menjalani hari-harinya.***