LABVIRAL.COM - Apakah kamu pernah mendengar istilah tanaman palawija? Istilah ini berkaitan dengan pertanian, petani, dan musim kemarau.
Terdapat banyak pilihan tanaman yang dapat ditanam untuk dijadikan bahan pangan. Nah, salah satunya adalah tanaman palawija.
Selain di sawah dan ladang, tanaman palawija juga dapat ditanam di rumah.
Baca Juga: Media Tanam Andam Itu Apa? Penjelasan dan Manfaat Bagi Pertumbuhan Tanaman Hias Termasuk Aglonema
LabViral.com akan membahas mengenai mengenai tanaman palawija beserta jenis dan manfaatnya.
Apa Itu Tanaman Palawija
Ilustrasi persawahan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tanaman palawija adalah tanaman selain padi dan biasanya ditanam di sawah atau di ladang seperti jagung, ubi, dan kacang-kacangan.
Tanaman palawija biasanya ditanam petani pada musim kemarau. Di samping itu juga ditanam pada lahan yang enggak tergenang air.
Tanaman palawija merupakan tanaman semusim pada lahan kering. Salah satu ciri-ciri tanaman palawija adalah jenisnya sangat banyak dan sebagian besar merupakan tanaman pangan pengganti padi.
Dalam wetlands.or.id juga dijelaskan bahwa palawija biasa ditanam pada lahan yang tidak tergenang air, seperti tegalan, guludan sujan, dan sawah saat musim kemarau.
Dengan praktik budidaya yang benar, palawija bisa ditanam di lahan gambur. Namun penanaman palawija pada lahan gambut harus memperhatikan varietas tanaman, penataan lahan, pengaturan air, pengolahan lahan, dan pemupukan yang tepat. Hal tersebut bertujuan agar palawija tetap bisa tumbuh dengan baik.
Baca Juga: 7 Tempat Beli Aglonema Online Harga Murah, Aman dan Kualitasnya Bagus
Ciri-ciri Tanaman Palawija
Ilustrasi persawahan
Ada beberapa ciri dari tanaman palawija ini, seperti berikut ini:
- Biasa di tanam saat musim kemarau karena tanaman ini tidak terlalu banyak membutuhkan air.
- Bisa tumbuh di lahan masam dengan pH sekitar 4,5 hingga 6,5.
- Merupakan tanaman semusim.
- Jenisnya sangat banyak, sebagian besar merupakan tanaman pangan pengganti padi.
- Dari segi morfologi tanaman ini berbeda satu dengan lainnya. Morfologi tanaman palawija sesuai dengan jenis tanaman tersebut.
Manfaat Menanam Palawija
Ilustrasi pertanian
Menanam tanaman palawija ternyata memiliki manfaat tersendiri. Melansir dari laman distan.jabarprov.go.id, berikut beberapa manfaat menanam palawija:
Baca Juga: Mengenal Kekayaan Alam Indonesia yang Menjadi Keajaiban Dunia
- Berguna untuk rotasi tanaman sehingga bisa menciptakan pertanian berkelanjutan.
- Menjaga produksi komoditas pangan di musim kemarau.
- Meningkatkan produktivitas lahan.
- Menjaga ketahanan pangan.
- Sumber makanan yang bergizi dan beragam.
- Bisa dimanfaatkan untuk mengisi lahan kosong atau bekas hutan yang sudah tidak terpakai.
- Membantu mengendalikan organisme penggangu tanaman (OPT).
- Menstabilkan pH tanah.
- Meningkatkan kesuburan tanah.
- Meningkatkan jumlah mikroba baik guna peningkatan produktivitas tanaman. Seperti tanaman kedelai yang termasuk dalam kategori tanaman legume memiliki kemampuan menghasilkan bintil akar. Bintil akar inilah yang berperan untuk mengikat nitrogen bebas di dalam tanah.
Tips Menanam Palawija
Ilustrasi tanaman jagung
Bagi kamu yang tertarik untuk menanam tanaman palawija, berikut ini beberapa hal yang harus disiapkan:
- Memilih varietas unggu.l
- Menentkan waktu dan pola tanam yang tepat Mengolah lahan sesuai dengan kebutuhan.
- Mengatur pengairan.
- Perawatan tanaman seperti pemupukan dan pengendalian OPT Panen dengan cara yang benar.
Jenis-Jenis Palawija
Palawija memiliki banyak sekali jenis yang berbeda. Berikut ialah beberapa jenis tanaman palawija yang sering kita temui:
Dikutip dalam buku Becocok Tanam Palawija, Minggu (7/8/2022), berikut jenis tanaman palawija yang biasa dibudidayakan petani Indonesia.
Kacang Hijau
Ilustrasi Kacang Hijau
Kacang hijau atau Vigna radiata termasuk tanaman palawija dari kelompok kacang-kacangan. Tanaman ini biasanya dibudidayakan di lahan tegalan dan sawah.
Kacang hijau memiliki beberapa keunggulan seperti tahan ditanam di lahan kering dan memiliki umur genjah (kurang-lebih 60 hari) sehingga lahan bisa cepat digunakan.
Tak hanya itu, produktivitas kacang hijau juga relatif tinggi. Hama dan penyakit yang menyerang pun relatif sedikit sehinga risiko gagal panennya sangat minim.
Baca Juga: Mengenal Pola dan Gerakan Tarian Randai Minangkabau Sumatera Barat
Kedelai
Ilustrasi tanaman kacang kedelai
Tanaman dengan nama latin Glycine max ini berasal dari famili leguminose. Kedelai biasanya dibudidayakan pada lahan di ketinggian 0-500 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Tanaman ini akan tumbuh dengan baik di lahan yang tidak terlalu basah, tapi airnya tetap tercukupi.
Biasanya, petani menanam kedelai di sawah irigasi saat awal hingga pertengahan musim kemarau. Sementara itu, pada awal hingga pertengahan musim hujan, kedelai hanya ditanam di lahan tegalan.
Jagung
Ilustrasi tanaman jagung
Jagung juga termasuk tanaman palawija yang banyak dibudidayakan petani. Jagung tumbuh dengan baik pada daerah subtropis atau tropis dengan penyinaran cahaya matahari minimal delapan jam setiap harinya.
Tanaman ini sebaiknya dibudidayakan pada lahan dengan ketinggian 1000-1800 mdpl dengan ketinggian optimum 50-600 mdpl.
Untuk bisa menghasilkan tanaman jagung yang berkualitas, taknik budi daya jagung harus sesuai dengan syarat tumbuhnya.
Itulah beberapa hal tentang tanaman palawija yang bisa kita pelajari. Setiap tanaman memiliki kebutuhan yang berbeda.
Sebelum menanam jenis palawija tertentu ada baiknya untuk mempelajari terkait syarat tumbuh dari tanaman tersebut dari para ahli.