RNA juga memiliki susunan basa yang hampir sama, tetapi basa keempat atau timin (T) digantikan dengan urasil (U). Urasil berbeda dari timin karena tidak memiliki gugus metil pada cincinnya.
Perkembangan DNA dan RNA
Salah satu kemampuan unik yang dimiliki oleh DNA yakni memperbanyak diri (replikasi) dengan bantuan enzim polimerase dalam DNA.
Sementara itu, RNA tidak melakukan proses replikasi, tetapi menyalin informasi genetik DNA ke dalam bentuk RNA (transkripsi).
Baca Juga: Begini Cara untuk Backup dan Restore WhatsApp dengan Mudah di Google Drive
Hal ini juga dilakukan dengan bantuan enzim polimerase RNA, inilah yang menjadikan RNA sebagai membawa informasi genetik.
RNA menjadi salinan DNA yang dibentuk dari sel tubuh manusia atau makhluk hidup lainnya.
Reaktivitas DNA dan RNA
Perbedaan DNA dan RNA juga berkaitan dengan sifat pengaktifan kembali atau reaktivasi molekul pembentuknya.
Ikatan CH dalam DNA membuat strukturnya stabil terhadap enzim yang menyerangnya. Alur kecil pada heliks DNA berfungsi melindungi agar enzim tidak mudah menempel.
Baca Juga: Outline Skripsi: Panduan Menyusun Kerangka Skripsi yang Efektif, Kamu Tidak Perlu Bingung Lagi
Sebaliknya, ikatan OH dalam RNA membuat molekul lebih reaktif. RNA tidak stabil dalam basa dan alurnya yang besar, juga membuatnya lebih rentan pada serangan enzim.