Otot polos pada dinding pembuluh darah arteri dan vena bekerja, untuk mengendalikan tekanan darah dan membantu aliran darah ke seluruh tubuh.
Apabila otot polos di pembuluh darah berkontraksi, tekanan darah akan meningkat.
Lalu, ketika otot polos ini mengendur atau dalam kondisi relaksasi, pembuluh darah akan melebar sehingga lebih banyak darah yang mengalir.
Saluran Pernapasan
Di sistem pernapasan, otot polos dapat ditemukan di sepanjang saluran udara, yaitu trakea, bronkus, dan bronkiolus. Peran otot polos di sini adalah untuk mengatur lebar dan sempitnya saluran pernapasan, sehingga udara dapat masuk dan keluar dengan lancar.
Baca Juga: 4 Olahraga Terbaik Orang Kurus yang Ingin Tubuh Berotot, Lakukan dengan Rutin
Saluran kemih dan kandung kemih
Otot polos di saluran kemih berfungsi untuk mengatur aliran urine, mulai dari ginjal hingga ke saluran kencing dan lubang kencing.
Selain itu, otot polos juga ada pada dinding kandung kemih. Fungsi otot polos di sini adalah mengosongkan kandung kemih dengan cara berkontraksi untuk mendorong urine keluar saat buang air kecil.
Sistem Reproduksi
Pada sistem reproduksi wanita, fungsi otot polos yang paling dikenal adalah untuk membuat rahim berkontraksi, baik saat haid, melahirkan, maupun setelah melahirkan.
Selama persalinan, otot polos di rahim akan berkontraksi untuk mendorong bayi keluar, dibantu dengan kontraksi dari otot-otot perut sewaktu ibu mengejan. Setelah proses persalinan, otot polos di rahim akan berkontraksi untuk mengeluarkan ari-ari dan menghentikan perdarahan.
Otot polos juga ada di sistem reproduksi pria, tepatnya di saluran sperma, yaitu epididimis dan vas deferens. Pada saluran ini, otot polos berfungsi mendorong sperma dari testis ke penis untuk kemudian dikeluarkan saat ejakulasi.