LABVIRAL.COM - Belakangan ini, publik dikejutkan oleh fenomena yang disebut "Sindrom Skibidi Toilet". Adanya tren itu viral dalam platform TikTok berupa video menampilkan anak-anak memerankan animasi skibidi toilet.
Skibidi toilet sendiri merupakan animasi di mana sebuah kepala muncul dari dalam lubang toilet dengan mata yang terbelalak, disertai dengan musik dan efek suara yang aneh. Kepala tersebut melakukan gerakan tarian, memanjang, dan bahkan berputar sejauh 180 derajat.
Apa itu Sindrom Skibidi Toilet?
Istilah Sindrom Skibidi Toilet merujuk pada kegiatan membuat video yang diperankan oleh anak-anak yang terjebak dan terperangkap dalam ruang kecil. Istilah "Sindrom Skibidi Toilet" sendiri tidak memiliki definisi yang baku atau otoritatif dalam konteks ilmu kesehatan.
Baca Juga: Lirik Sholawat Alamate Anak Sholeh dengan Terjemahan Bahasa Indonesia
Fenomena tersebut dinamai berdasarkan fenomena viral TikTok "Skibidi Toilet" yang menggambarkan anak-anak yang menirukan gerakan Skibidi Toilet dengan cara berjongkok, menggerakkan kepala, mata, dan mulutnya sambil melantunkan lagu yang aneh Skibidi Toilet.
Beberapa video lainnya juga memperlihatkan anak-anak yang masuk ke dalam kontainer seperti tempat sampah atau kotak karton.
Bahaya Sindrom Skibidi Toilet bagi Anak
Sindrom Skibidi Toilet memiliki potensi bahaya yang serius bagi kesehatan dan keselamatan anak-anak. Beberapa bahaya yang harus diwaspadai meliputi:
1. Kekhawatiran Psikologis
Pengalaman terjebak atau terperangkap di dalam benda-benda kecil bisa membuat anak-anak mengalami trauma atau kecemasan. Pengalaman tersebut bisa memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan mental mereka.
2. Cedera Fisik
Beberapa video dalam tren ini menunjukkan anak-anak yang masuk ke dalam wadah seperti tempat sampah, tong, atau kotak. Hal ini dapat mengakibatkan risiko terjatuh, tertekan, atau terluka dalam kecelakaan yang tidak perlu.
3. Perilaku Meniru Tanpa Pemahaman
Untuk kalangan anak-anak, meniru tindakan atau gerakan tanpa memahami konsekuensinya dapat menjadi masalah serius. Ini dapat merusak pemahaman mereka tentang tindakan yang aman dan bertanggung jawab.
Baca Juga: Meski Anak Presiden, Kaesang Ternyata Tak Mudah Dapatkan Cinta Erina Gudono
Baca Juga: 5 Pola Asuh Anak Ala Nikita Willy yang Menginspirasi, Dinilai Tegas
4. Ketergantungan Media Sosial
Tren media sosial sering kali dapat memicu ketergantungan pada platform tersebut. Orang dapat menghabiskan waktu berlebihan untuk mencoba mengikuti tren tanpa memperhatikan waktu yang dihabiskan untuk kegiatan lain yang lebih bermanfaat.***