Penyebab sakit kepala pada anak yang kedua yakni kurang tidur. Kurang tidur atau tidur tidak teratur bisa menyebabkan sel-sel dan jaringan yang rusak. Jika anak tidak tidur cukup, seluruh proses tumbuh kembang akan terganggu, karena tidur membantu tubuh istirahat, memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak, dan mengoptimalkan proses pertumbuhan. Anak-anak dapat mengalami sakit kepala karena kurang tidur juga.
3. Kelaparan
Penyebab sakit kepala pada anak berikutnya yakni gara-gara kelaparan. Kondisi tersebut bisa memicu anak bisa sakit kepala. Setiap hari anak-anak membutuhkan 1–2 liter air putih, serta tiga kali makan utama dan dua kali makan selingan.
4. Cedera kepala
Penyebab sakit kepala pada anak berikutnya yakni cedera kepala. Anak-anak yang aktif bergerak memiliki kemungkinan terjatuh atau terbentur, yang dapat menyebabkan cedera kepala.
Gejala Sakit Kepala pada Anak
1. Tak kunjung berhenti
Gejala sakit kepala pada anak yang pertama yakni tak kunjung berhenti. Jika seorang anak mengeluh sakit kepala, ibu mungkin pertama kali memberinya obat pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen. Setelah obat diminum, anak harus dibiarkan beristirahat agar sakit kepalanya mereda.
2. Muncul demam
Gejala sakit kepala pada anak yang berikutnya yakni muncul demam. Gejala yang satu ini juga perlu diwaspadai. Jika memang karena demam ini dan mengalami peningkatan suhu, coba tanya lagi apakah dia mengalami kesulitan mendongakkan leher ke atas atau ke bawah. Salah satu gejala awal meningitis dapat berupa sakit kepala yang disertai demam dan rasa kaku pada leher.
3. Muntah-muntah