Seiring bertambahnya usia, kulit menjadi kering dan kurang elastis karena perubahan hormonal. Hal ini juga memengaruhi kulit telapak kaki, menyebabkan pecah-pecah.
- Dehidrasi kulit
Kekurangan cairan, juga dikenal sebagai dehidrasi kulit, dapat menyebabkan tumit pecah-pecah. Hal ini menyebabkan kelembapan berkurang, kulit mengeras dan menebal untuk melindunginya.
Dalam situasi ini, kapalan terjadi, sehingga dapat menyebabkan retakan pada telapak kaki.
- Iritasi akibat detergen atau air
Telapak kaki dapat pecah-pecah karena iritasi yang disebabkan oleh penggunaan sabun atau air terlalu lama, yang mengurangi kelembapan kulit. Kulit yang tidak mendapatkan perawatan yang tepat akan memperparah kondisi ini.
Retakan di area tumit menjadi semakin tak terhindarkan ketika kaki pecah dibiarkan dan aktivitas penggunaan detergen atau air terus dilakukan.
- Alas kaki yang kurang pas
Kulit kaki bisa pecah-pecah jika kamu mengenakan alas kaki atau sepatu yang tidak mendukung.
Misalnya, jika bantalan sepatu terlalu keras, sepatu terlalu longgar, atau sepatu terlalu ketat. Kondisi tersebut dapat menyebabkan gesekan terus menerus pada kulit telapak kaki.
Ini dapat menyebabkan kulit telapak kaki, utamanya tumit, menebal, mengeras, dan pecah.
Baca Juga: 10 Manfaat Baby Oil untuk Orang Dewasa, Bisa Sembuhkan Kulit Lecet?
Baca Juga: 10 Manfaat Mengkudu yang Jarang Diketahui, dari Kesehatan Kulit hingga Jantung