Tak hanya itu saja, dengan adanya tes DNA ini juga bisa menentukan apakah seseorang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi tertentu.
Proses Tes DNA
Untuk proses tes DNA sendiri dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan. Mereka akan mengumpulkan sampel darah, rambut, kulit , jaringan atau cairan ketuban.
Cairan ketuban itu merupakan cairan yang mengelilingi bayi yang sedang berkembang selama kehamilan. Penyedia layanan kesehatan tersebut akan mengirimkan sampelnya ke laboratorium.
Baca Juga: Kronologi DJ Verny Hasan Tantang Denny Sumargo untuk Tes DNA Kedua Kalinya
Baca Juga: Yuk, Kenali Perbedaan DNA dan RNA Biar Tidak Tertukar
Di dalam laboratorium itu, petugas akan mencari perubahan pada gen, kromosom atau protein. Selanjutnya, petugas akan mengirimkan hasil tes ke penyedia layanan kesehatan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni risiko fisik sebagian besar tes genetik kecil. Sedangkan, tes prenatal bisa membawa risiko kecil kehilangan kehamilan. hal ini lantaran tes tersebut memerlukan sampel cairan ketuban dari sekitar bayi yang sedang berkembang.
Selain itu, juga terdapat risiko yang lebih besar dari pengujian genetik yang bersifat emosional dan finansial. Terkadang hasil yang diberikan memang tidak terduga.
Dalam hal biaya, pengujian genetik ini bisa menelan biaya tak sedikit. Mulai dari ratusan hingga jutaan rupiah.
Sementara, untuk saat ini memang sudah banyak tersedia layanan kesehatan yang menawarkan tes DNA. Namun, untuk harganya juga sangat bervariasi.