LABVIRAL.COM - Gaes, kamu tentu pernah mendengar larangan tak boleh mandi malam-malam karena bisa kena rematik atau sakit pada sendi. Apakah benar ada pengaruhnya?
Ternyata, nyeri sendi bukan hanya berhubungan dengan mandi malam, tapi berhubungan dengan perubahan cuaca dingin. Faktanya, nyeri sendi dapat meningkat saat terjadinya perubahan cuaca. Perubahan suhu yang lebih dingin memang bisa menciptakan masalah nyeri sendi ini.
Setidaknya, ada empat teori yang membuktikan tentang radang sendi ini dengan perubahan cuaca.
Baca Juga: Resep Es Lumut Capucin Cokelat, Cocok Untuk Takjil dan Jualan di Bulan Ramadhan
Tekanan barometrik
Sendi-sendi pada tubuh berisi cairan yang sensitif terhadap tekanan barometric. Artinya, jika terjadi perubahan pada otot tendon, jaringannya dapat melebar atau berkontraksi sehingga menyebabkan rasa sakit.
Pada zaman dulu, tekanan barometrik ini dijadikan sebagai indikasi pengukur cuaca. Dalam tekanan barometrik rendah, cairan sendi dapat menerima lebih sedikit tekanan sehingga dapat membengkak dan meradang.
Maka, rasa nyeri-nyeri pada sendi dibuat sebagai sinyal ramalan cuaca kalau sebentar lagi akan terjadi badai karena terjadi perubahan tekanan barometrik di lingkungan sekitar.
Teori suhu
Beberapa orang melaporkan terjadi peningkatan rasa nyeri sendi pada tubuh saat mengalami cuaca lebih dingin. Para peneliti mengira bahwa dengan perubahan suhu cairan pada sendi akan lebih kental dan kurang dinamis, sehingga dapat membuat sendi terasa kaku, kurang fleksibel seperti biasanya.
Apalagi, jika suhu menurun secara tiba-tiba seperti saat mandi air dingin. Itu artinya, larangan mandi air dingin pada malam hari tidak sepenuhnya salah.
Kelembaban
Ini juga berhubungan dengan barometric. Saat kondisi hujan, biasanya tekanan barometrik di luar ruangan akan lebih rendah, apalagi saat hujan-hujanan. Beberapa orang mengatakan bahwa ketika mereka hujan-hujanan atau pada kondisi lembab, akan mulai muncul linu-linu pada sendinya.
Aliran darah
Pada cuaca yang lebih dingin, tubuh akan menyesuaikan suhu dengan udara luar. Jika suhu normal, tubuh berada pada 36 sampai 37 derajat Celcius, maka jika lingkungan di luar lebih dingin, tubuh akan berusaha menghemat panas dengan menyuplai darah pada organ-organ penting seperti jantung, paru-paru, ginjal lambung dan saluran pencernaan.
Hal tersebut menyebabkan area-area tertentu terutama seperti sendi kaki, lutut hingga tangan akan mengalami penurunan aliran darah yang dapat meningkatkan kekakuan dan nyeri pada sendi.
Baca Juga: 6 Makanan Murah Paling Ampuh Atasi Batuk, Berani Makan Bawang Putih? Langsung Sembuh Total Loh!
Suasana hati dan ketidakaktifan tubuh
Saat cuaca di luar hujan dan kamu malas bergerak, nyeri akan terasa. Terutama jika kamu bersedih, biasanya akan meningkatkan respon nyeri pada tubuh dan membuatmu makin malas bergerak.
Kondisi malas bergerak ini ternyata meningkatkan respon nyeri pada tubuh yang akhirnya berhubungan dengan rasa nyeri pada sendi.
Lalu bagaimana cara mencegah nyeri sendi akibat cuaca?
Kamu bisa menghangatkan tubuh dengan selimut, jaket atau menggunakan pemanas ruangan. Saat cuaca dingin, kamu bisa berolahraga dan bergerak, sehingga tubuh lebih berkeringat dan menstabilkan suhu di seluruh tubuh, termasuk meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh agar sendi-sendi juga ikut terkena aliran darah yang bagus.
Kamu juga bisa mengurangi makanan tinggi gula dan minyak trans, serta meningkatkan asupan buah-buahan dan sayur.
Sehat selalu, Gaes!
SUMBER: Youtube dr.Emasuperr