Alasan Orang Suka Pamer Kekayaan, Salah Satunya Ingin dapat Jodoh

Dian Eko Prasetio
Selasa 21 Maret 2023, 01:35 WIB
Ilustrasi pamer kekayaan (Sumber : Unsplash/Brock Wegner)

Ilustrasi pamer kekayaan (Sumber : Unsplash/Brock Wegner)

LABVIRAL.COM - Setiap orang tentu memiliki karakter yang berbeda-beda. Namun, dalam satu lingkaran pertemanan, mungkin seseorang memiliki rekan yang gemar memamerkan kekayaan, tampak keren, superior dan dikagumi karena apa yang dia miliki.

Mengutip laman Dictionary, kategori pamer itu, entah fisik, kekayaan, atau keunggulan daripada orang lain.

Tujuan bisa bermacam-macam, seperti ingin pengakuan, menunjukkan identitas atau kredibilitas atas suatu kemampuan, dan mendapatkan pasangan kaya.

Baca Juga: Kesalahan Menggunakan Kondisioner Bisa Sebabkan Rambut Berminyak dan Tipis

Perilaku pamer juga tidak semata-mata sebagai bentuk pencitraan diri, bisa jadi sebagai alat marketing perusahaan. Ternyata, ada alasannya lho kenapa seseorang suka memamerkan kekayaan dan kemewahan.

Dalam Journal of Personality and Social Psychology dibuat oleh Shreyans Goenka dan Manoj Thomas, orang yang suka pamer cenderung melihat struktur kelas atau hierarki sebagai kebajikan moral. 

Bagi mereka yang suka memamerkan kekayaan, masyarakat tidak harus setara, melainkan perlu diatur berdasarkan peringkat sosial.

Baca Juga: Ketahui, Ini Tips Mudah Merawat Kulit Kepala Kering dan Berminyak

Orang-orang ini melihat perilaku pamer sebagai penguat peringkat sosial. Jadi, ketika orang memamerkan kekayaannya, mereka menandakan status mereka, yang diperlukan untuk menjaga tatanan sosial. 

Jadi, bagi orang-orang ini, barang-barang mewah dapat diterima karena pajangan tersebut sesuai dengan nilai-nilai moral mereka.

Temuan ini membantu menjelaskan mengapa beberapa budaya dan kelompok sosial menerima tampilan mewah sementara yang lain menghindarinya. 

Misalnya, budaya Barat dan kaum liberal kaya cenderung menghargai kesetaraan dalam masyarakat, tetapi budaya Asia dan kaum konservatif kaya cenderung menghargai tatanan sosial.

Sementara itu, Dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Dewi Ilma Antawati mengatakan dalam psikologi klinis perilaku memamerkan dikaitkan dengan rasa tidak aman (insecurity), yang dimiliki seseorang.

Alhasil, ada dorongan untuk memamerkan apa yang menurutnya unggul pada orang lain.

Baca Juga: Agar Tetap Terhidrasi dan Sehat, Ini 4 Cara Meningkatkan Kolagen Kulit

“Itulah sebabnya ada orang yang merasa tidak percaya diri datang ke pesta atau acara-acara tertentu jika tidak mengenakan barang yang bermerek, dan lebih nyaman jika datang mengenakan barang bermerek, karena adanya kekhawatiran tidak diterima atau dianggap rendah oleh orang lain,” ujar Dewi di laman UM.

Jika seseorang posisi pengamat, kata Dewi,  maka respon masyarakat tidak perlu berlebihan terhadap orang yang melakukan pamerkan kekayaan. Seseorang cukup memahami mengapa seseorang melakukan hal tersebut.

“Untuk mencegah agar kita tidak menjadi pelaku pamer kekayaan, maka kita perlu mengenal kekuatan dan kelemahan diri, menerima kekuatan dan memaafkan kelemahan yang dimiliki, berusaha terus melakukan pengembangan diri, serta meningkatkan empati dengan cara memperbanyak kegiatan sosial dan berbagi dengan orang lain,” tukasnya.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini