LABVIRAL.COM - Mental tempe merupakan istilah yang dipopulerkan Bung Karno lewat pidatonya yang fenomenal. Namun hinggi kini, istilah mental tempe masih sering didegar dalam obrolan keseharian.
Istilah mental tempe memiliki arti negatif. Lantaran artinya bahwa seseorang mental tempe adalah lembek atau lemah.
Nah, berikut fakta-fakta istilah mental tempe yang perlu kamu kethaui dihimpun dari berbagai sumber:
1. Asal Usul Istilah Mental Tempe
Pada masa revolusi kemerdekaan Indonesia, kata 'tempe' kerap menjadi ejekan untuk orang yang cengeng, lemah, lembek maupun mudah menyerah. Kala itu sindiran seperti 'mental tempe', 'pasukan tempe' atau 'pemuda kelas tempe' biasa didengar.
"Mental tempe dipopulerkan oleh Soekarno pada masa perjuangan dan Orde Lama. Sebagai bentuk agitasi, agar rakyat tidak bermental tempe (lemah, murah, rendah diri, dan terbelakang)," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Forum Komunikasi Guru IPS Nasional PGRI Wijaya.
Baca Juga: Narsistik Salah Satu Gangguan Mental, Kenali Cirinya
Baca Juga: 7 Sifat Mental Lemah yang Perlu Ditinggalkan, Kamu Punya Salah Satunya?
Baca Juga: Bahaya! Ini 5 Makanan yang Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Tempe merupakan makanan untuk lauk nasi terbuat dari kedelai yang diberi ragi. Tempe juga dikenal sebagai lauk merakyat namun memiliki nilai gizi tinggi dan pernah menjadi penyelamat bangsa Indonesia di masa krisis pangan era Orde Lama.
2. Ciri-ciri Mental Tempe
Label mental tempe membuat seseorang menjadi takut untuk berkespresi, eksplore diri sampai keluar dari zona nyaman. Begini gambaran pemilik mental tempe:
- Minder
Seseorang dengan mental tempe cenderung tak berani ambil keputusuan sendiri, tidak yakin, ragu-ragu bahkan takut.
- Pesimis
Mental tempe juga identik dengan sifat gampang menyerah bahkan sebelum berusaha. Ia juga biasanya lari saat menghadapi masalah.
- Dependen
Seorang bermental tempe biasanya akan selalu berkata "ya" atas apa yang diperintahkan untuknya. Ia mengalami kesulitan menolak perintah karena cenderung rasa percaya dirinya rendah.
- Mudah tersinggung
Pemilik mental tempe juga cenderung mudah tersinggung lantaran sulit menerima kritik dari orang lain.
3. Definisi Ulang Mental Tempe Ala Gen Z
Agar tak selamanya terkena stereotip mental tempe berkonotasi negatif, kamu harus mendefiniskan ulang mental tempe. Tempe bukan hanya dikenal sebagai makanan rendahan atau murah, melainkan pandanglah tempe sebagai superfood yang konotasinya positif.
Tempe merupakan makanan bergizi tinggi, bahkan ada hari dimana diperingati sebagai hari tempe Nasional yaitu tanggal 6 Juni. Begitu spesialnya tempe yang juga diakui negara lain.
Maka saat ini seharusnya tidak lagi menganggap mental tempe sebagi mental lemah. Justru sebagai mental kreatif dan memiliki banyak manfaat untuk sesama sebagaimana tempe yang bisa diolah jadi aneka makanan kekinian.
Selain itu gen z harusnya lebih bangga memiliki tempe sebagai makanan khas Indonesia. Sebab, tempe memiliki kandungan nutrisi yang luar biasa namun harganya terjangkau.