LABVIRAL.COM - Tanam benang merupakan cara pintas kaum hawa untuk menunjang penampilannya agar wajah terus terlihat awet muda.
Tanam benang merupakan prosedur perawatan yang bertujuan untuk membuat kulit wajah terlihat kencang. Berbeda dengan operasi plastik, meremajakan kulit dengan tanam benang tentu tidak membutuhkan banyak tindangan pada jaringan kulit.
Proses pengerjaan dan waktu pemulihan tanam benang juga lebih cepat, bahkan hasilnya akan bertahan 2 sampai 3 tahun. Soal harga jauh lebih murah dibanding operasi plastik. Namun namanya prosedur kecantikan yang melibatkan dokter pasti ada efek sampingnya, sekalipun itu operasi plastik.
Baca Juga: Performa Mesin Selalu Optimal, Ikuti Saja Tips Ini
Berikut kemungkinan efek samping atau komplikasi akibat melakukan tanam benang, sebagaimana Labviral.com rangkumkan:
Rasa nyeri
Salah satu keluhan paling umum yang dilaporkan pasien tanam benang adalah ketidaknyamanan dan rasa nyeri yang muncul. Meskipun minimal invasif, namun perlu diingat kalau prosedur tanam benang tidak sepenuhnya bebas rasa sakit.
Baca Juga: Mau Rambut dan Kulit Kepala Sehat? Jangan Sering-sering Keramas
Memar dan bengkak
Terbilang sebagai prosedur yang invasif, tidak menutup kemungkinan pasien terkadang mengalami memar dan bengkak.
Hematoma
Kasus hematoma memang jarang terjadi, hal itu terjadi secara tidak sengaja melukai atau merusak dinding pembuluh darah yang menyebabkan darah merembes ke daerah sekitarnya selama prosedur berlangsung. Ada pula kasus langka lainnya, yakni imobilitas permanen dapat terjadi jika saraf wajah bagian dalam rusak selama prosedur tanam benang.