LABVIRAL.COM - Jahe adalah rempah-rempah nusantara yang kaya manfaat bagi kesehatan tubuh. Tapi bila kebanyakan mengonsumsi jahe dapat menimbulkan efek bahaya. Salah satu efek bahaya kebanyakan mengonsumsi jahe adalah masalah pada ginjal.
Senyawa yang terkandung dalam jahe yang membahayakan ginjal adalah kreatinin. Senyawa kreatinin dapat menyebabkan gejala gangguan ginjal bila dikonsumsi secara berlebihan.
Kreatinin sendiri merupakan zat limbah dalam darah yang diproduksi oleh jaringan otot saat bergerak atau beraktivitas, tapi zat ini juga terkandung dalam jahe.
Baca Juga: Banyak yang Belum Ngeh, Berapa Kali Ganti Filter Oli Mobil?
Secara umum zat kreatinin dalam darah disaring oleh ginjal, selanjutnya dibuang keluar melalui urine. Sehingga senyawa kreatinin dalam jahe bila dikonsumsi berlebihan akan mengganggu fungsi penyaringan ginjal. Ketika ginjal bermasalah atau fungsinya terganggu maka kreatinin tidak dapat disaring dengan baik.
Kadar Normal Kreatinin dalam Tubuh
Senyawa kreatinin yang normal dalam tubuh berkisar di angka 0,8–1,2 mg/dL. Bila konsumsi jahe berlebihan maka kadar kreatinin dalam tubuh akan meningkat dan ginjal bekerja ekstra keras untuk menyaringnya. Bila terlalu banyak maka ginjal tak bisa menyaringnya. Akibatnya kerusakan atau gangguan ginjal.
Baca Juga: Banyak yang Belum Ngeh, Berapa Kali Ganti Filter Oli Mobil?
Sehingga meskipun jahe yang tergolong rempah-rempah unggulan tetap harus dikonsumsi secara wajar. Untuk mengimbangi konsumsi jahe pada tubuh bisa mengkombinasikan dengan jenis makanan lain. Misalnya jahe dikombinasikan dengan madu atau susu.
Selain menambah kelezatan jahe, kombinasi tersebut juga dapat meningkatkan kesehatan tubuh. Madu dan susu terbukti bagus untuk kesehatan tubuh.
Baca Juga: Berapa Harga Aki Mobil?
Manfaat Jahe untuk Ginjal
Publikasi Dinas Pertanian Banten menyebut jahe punya keunggulan untuk menjaga kesehatan ginjal jika dikonsumsi dengan takaran yang sesuai. Keunggulan tersebut terutama bagi penderita batu ginjal. Di mana jahe dapat membantu untuk penderita batu ginjal yang baru operasi dengan memperlancar buang air kecil.
Baca Juga: 5 Fakta Pabrik Baterai Mobil Listrik Pertama di Indonesia yang Diresmikan Jokowi
Jahe diyakini mampu mencegah kerusakan dinding ginjal dan menghilangkan rasa nyeri pada tubuh agar lebih nyaman akibat gesekan batu ginjal yang ada di dalamnya. Selain itu jahe juga dapat mengurangi rasa nyeri dan perih akibat adanya batu ginjal yang berbenturan dengan uretra atau dinding kandung kemih.
Kandungan antioksidan pada jahe juga dapat membantu penyaringan pada ginjal. Antioksidan tinggi pada jahe diketahui mampu menyaring racun dalam ginjal untuk segera dibuang menuju kandung kemih. Racun tersebut kemudian akan dikeluarkan tubuh lewat urin.