LABVIRAL.COM - Ketika terjadi badai besar, umat muslim disunnahkan untuk melantunkan azan agar fenomena alam tersebut bisa mereda.

Akan tetapi, bacaan azan ketika terjadi angin kencang sedikit berbeda dari yang biasanya. Seperti apa lafal tersebut? Simak sampai habis artikel ini ya!

Baca Juga: Jadwal Imsak Kampar 2023, Lengkap Jadwal Buka Puasa dan Waktu Sholat Kampar Ramadhan 2023

Bacaan Pertama

Lafal tambahan azan saat terjadi hujan badai datang dari sebuah riwayat yang dikatakan oleh Nafi’ dari Ibnu Umar.

Bahwasanya Ibnu Umar pernah azan untuk sholat di malam yang dingin, hujan disertai angin kencang. Lalu ia mengucapkan:

Alaa shollu fi rihaalikum, Alaa shollu fir rihaalikum’ (Sholatlah di rumah kalian, sholatlah di rumah kalian)

Kemudian beliau menjelaskan, ”Sesungguhnya Rasulullah saw biasa menyuruh muadzin (orang yang mengumandangkan azan), apabila cuaca malam dingin dan berhujan ketika beliau dalam perjalanan untuk mengucapkan, ’Alaa shollu fi rihaalikum’ (Sholatlah di tempat kalian masing-masing)’. (HR. Muslim dan Abu Daud).

Baca Juga: 7 Jenis Filter Kopi, Kenapa Barista Membutuhkannya?

Bacaan Kedua

Dari Ibnu Abbas ra, beliau berpesan kepada muadzin pada saat hujan, "Apabila engkau selesai mengucapkan ‘Asyhadu allaa ilaha illalloh, asyhadu anna Muhammadar Rasulullah’, maka janganlah engkau ucapkan ‘Hayya ’alash sholaah’. Tetapi ucapkanlah ‘Sholluu fii buyutikum’ (Sholatlah di rumah kalian).

Masyarakat luas lantas mengingkari perkataan Ibnu Abbas tersebut. Lalu Ibnu Abbas mengatakan, “Apakah kalian merasa heran dengan hal ini, padahal hal ini telah dilakukan oleh orang yang lebih baik dariku (Rasulullah saw).” (HR. Muslim dan Abu Daud).

Berdasarkan dua riwayat di atas, tambahan lafal azan ketika terjadi hujan badai bisa dilantunkan pada akhir maupun pertengahan azan.

Baca Juga: 5 Manfaat Hobi Membaca yang Mungkin Tidak Kamu Sadari