Kisah Dipindahkannya Kiblat dari Palestina ke Makkah pada Bulan Syakban

Dian Eko Prasetio
Rabu 29 Maret 2023, 23:35 WIB
Kisah Dipindahkannya Kiblat dari Palestina ke Makkah pada Bulan Syakban (Sumber : Dok. Istimewa)

Kisah Dipindahkannya Kiblat dari Palestina ke Makkah pada Bulan Syakban (Sumber : Dok. Istimewa)

LABVIRAL.COM Tahukah kamu kalau arah kiblat yang sekarang menghadap ke Makkah awalnya mengarah ke Palestina?

Artikel ini akan menjelaskan bagaimana kisah pemindahan arah kiblat yang menjadi momentum penting dalam sejarah Islam.

So, daripada penasaran langsung saja simak artikel ini sampai habis ya. Keep reading guys!

Baca Juga: Selingkuh, Penyakit Gangguan Mental?

Mengapa Kiblat Pernah Menghadap ke Baitul Maqdis?

Ilustrasi arah kiblat (pexels.com/Yasir Gurbuz)

 

Sebelum mengetahui cerita menariknya, penting untuk diketahui apa definisi dari kiblat itu sendiri.

Dikutip labviral.com dari laman resmi Universitas Darussalam Gontor pada Kamis, 23 Februari 2023, kiblat berasal dari bahasa Arab yang artinya keadaan arah yang dihadapi.

Secara spesifik, kiblat adalah suatu arah di mana semua orang yang mendirikan sholat menghadap kepadanya.

Sejarah Islam mencatat, kiblat pernah diarahkan ke Baitul Maqdis (Masjidil Aqsa) yang berada di Palestina.

Menurut keterangan para mufasir, Rasulullah saw pernah sholat mengarah ke masjid tersebut dimaksudkan untuk menghadap ke tempat yang suci dan bebas dari berhala.

Pasalnya saat itu Masjidil Haram (Ka’bah) yang berada di Makkah dikelilingi berhala yang jumlahnya kurang lebih mencapai 309 buah.

Apabila Rasulullah saw sholat menghadap Ka’bah pada masa itu, orang-orang musyrik Quraisy akan bangga karena pandangan Nabi secara tidak langsung juga mengarah ke berhala.

Namun di sisi lain, Masjidil Aqsa juga digunakan oleh orang-orang Yahudi untuk beribadah. Hal inilah yang membuatnya merasa kurang cocok apabila kiblat umat muslim mengarah ke sana ketika sholat.

Singkat cerita, Allah memerintahkan Nabi Muhammad saw untuk mengarahkan kiblat ke Masjidil Haram pada bulan malam Nisfu Syakban. Ibadah sholat pernah menghadap ke Baitul Maqdis kurang lebih selama 17 bulan lebih 3 hari.

Baca Juga: Lima Efek Kerugian yang Bakal Dialami Pelaku Perselingkuhan

Cara Nabi Memindahkan Arah Kiblat ke Masjidil Haram

Ilustrasi arah kiblat (pexels.com/Mustafa Fathy)

 

Karena merasa kurang sreg apabila kiblat diarahkan ke Masjidil Aqsa, Rasulullah saw kemudian meminta petunjuk kepada Allah agar pusat ibadah dipindahkan ke Masjidil Haram.

Dikutip dari situs resmi Kemenag NTB, Rasulullah saw bahkan sampai menceritakan keinginannya kepada malaikat Jibril.

Akan tetapi, Jibril mengaku tidak bisa banyak membantu sehingga ia berharap agar Rasulullah meminta petunjuk secara langsung kepada Allah ta’ala.

“Maafkan aku, wahai Muhammad. Aku adalah hamba Allah sepertimu. Mintalah langsung kepada-Nya,” kata malaikat Jibril.

Selama menunggu perintah Allah agar kiblat dipindahkan ke Makkah, Nabi Muhammad saw selalu mendongakkan wajahnya ke langit ketika beribadah.

Hingga pada akhirnya, Allah azza wa jalla menjawab kegundahan hati Rasulullah dengan sebuah firman yang artinya:

“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Baqarah ayat 144)

Menurut Fakhruddin al-Razi dalam Mafatih al-Ghaib, setidaknya ada empat alasan mengapa Nabi Muhammad ingin kiblat dipindahkan ke Makkah.

  1. Rasul mengetahui orang-orang Yahudi merendahkan Islam. Mereka menggunjing bahwa Islam berbeda dengan Yahudi namun nyatanya kiblatnya sama.
  2. Masjidil Haram adalah kiblatnya Nabi Ibrahim as.
  3. Kiblat ke arah Masjidil Haram dapat membuat orang-orang Arab tertarik dan masuk Islam.
  4. Nabi Muhammad saw ingin arah kiblat ke arah Ka’bah karena tempat tersebut adalah tanah kelahirannya.

Proses dipindahkannya Kiblat dari Masjidil Aqsa (Palestina) ke Masjidil Haram (Makkah) ini terjadi sekitar tahun 622-623 M.

Baca Juga: Ragam Pendapat 3 Mazhab tentang Gerakan yang Membatalkan Sholat

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini