1. Berlebihan memberikan afeksi
Pelaku perselingkuhan cenderung memberikan afeksi berlebihan pada pasangannya sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pasangan pada hubungan. Hal ini bisa ditandai salah satunya dengan peningkatan aktivitas seksual dalam hubungan. Selain itu dalam sikap defensifnya, pelaku perselingkuhan juga tidak akan ragu untuk mengatakan hal-hal yang merendahkan tentang orang yang dicurigai sebagai selingkuhannya.
Baca Juga: Cara Menggugat Cerai Suami Beserta Syarat, Dokumen dan Langkah-langkahnya
2. Menggunakan gawai secara diam-diam
Dewasa ini, penggunaan gawai seperti smartphone atau laptop menjadi piranti yang paling mudah untuk melancarkan aksi perselingkuhan. Menurut Psychology Today, pelaku selingkuh cenderung menggunakan ponsel dan komputer lebih secara lebih intens dari sebelumnya. Selain itu pelaku juga secara ketat dan awas menjaga gawai dari pasangannya.
3. Mengecam perilaku pasangan
Pelaku selingkuh cenderung berperilaku berbeda dan cenderung bersikap buruk pada pasangan dan secara terang-terangan mengatakan ketidakpuasan terhadap hubungan yang sedang dijalani. Ketidakpuasan dapat ditunjukkan dengan seringnya pelaku mengkritisi pasangan atas hal-hal kecil, terlepas apakah itu kesalahan yang dilakukan pasangan atau tidak, dan sengaja atau tidak. Perilaku ini adalah salah satu cara untuk mendorong pasangan menjauh.
Baca Juga: Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Move On? Ini Hitungan Ilmiahnya
4. Perubahan jadwal kegiatan
Ini merupakan kecurigaan yang umum terjadi dalam suatu hubungan. Perubahan jadwal kegiatan memang dapat terjadi pada siapa saja, namun dalam kasus ini perubahan jadwal kegiatan sehari-hari yang sering terjadi dan dalam waktu yang tidak rasional. Sebagai contoh, seseorang lebih sering melakukan dinas keluar kota padahal sebelumnya tidak pernah atau jarang, sering membatalkan janji sepihak, atau keluar larut malam tanpa alasan yang valid.