Awalnya, Nabi saw melakukan perjalanan kilat mengendarai Buraq dari Masjidil Haram (Makkah) ke Masjidil Aqsa (Palestina).
Dari sanalah, beliau diajak naik ke langit oleh Malaikat Jibril yang terus mendampinginya. Di langit pertama, Nabi Muhammad disambut oleh Nabi Adam as yang mengucapkan salam.
Kemudian di langit tingkat kedua, Rasulullah saw bertemu dengan Nabi Yahya dan Nabi Isa. Di langit ketiga, beliau berjumpa dengan Nabi Yusuf as.
Saat tiba di langit keempat, beliau disambut oleh Nabi Idris, manusia yang pertama kali menulis menggunakan pena dan menjahit pakaian.
Baca Juga: Niat dan Cara Sholat Jamak, Keringanan bagi Muslim yang Sedang Pergi Jauh
Di langit kelima Rasulullah saw disambut oleh Nabi Harun, di langit keenam bertemu dengan Nabi Musa as.
Sedangkan di langit ke tujuh Rasulullah bertemu dengan Nabi Ibrahim yang sedang bersandar di Baitul Ma’mur. Yaitu suatu tempat di langit ketujuh yang setiap harinya dimasuki oleh tujuh puluh ribu malaikat.
Menawar Perintah Sholat
Sesampainya di langit ketujuh, Rasulullah saw berniat naik satu tingkatan namun tidak akan didampingi lagi oleh Malaikat Jibril.
Sebab apabila dipaksakan, maka nantinya ia akan terbakar oleh Nur (cahayanya) Allah Swt yang sangat terang.