LABVIRAL.COM - Memasak dengan cara barbeque umumnya dilakukan pada saat acara berkumpul bersama keluarga ataupun dengan kerabat.
Barbeque merupakan makanan yang diolah dengan cara dipanggang atau dengan dibakar langsung di atas bara api. Menu yang disajikan pun beragam, ada daging sapi, sosis, aneka seafood serta berbagai jenis frozen food.
Dengan cita rasa yang enak dan nikmat, tidak heran jika penggemar makanan olahan ini sangat banyak. Selain itu, banyak orang percaya bahwa barbeque ini lebih sehat jika dibandingkan dengan teknik menggoreng. Tapi, benarkah demikian?
Baca Juga: 5 Bahan Makanan Alami yang Membantu Turunkan Kadar Kolesetrol
Seorang ahli gizi asal India, Anjali Mukerjee menjelaskan bahwa, barbeque ternyata dapat memaparkan asap yang berbahaya bagi kesehatan orang yang mengonsumsinya.
"Paparan asap yang dihasilkan dari kayu atau batu bara sangat berbahaya," katanya dikutip dari laman Indianexpress oleh Labviral.com.
"Teknik memanggang pada suhu tinggi dapat menghasilkan banyak senyawa kimia yaitu amina heterosiklik (HCAs) dalam daging dibandingkan dengan direbus, dikukus, ditumis atau dimasak dengan api kecil."
Baca Juga: Ternyata, Mengubah Warna Velg Motor Itu Diperbolehkan Loh!
Menurutnya, senyawa kimia tersebut sangat berbahaya. Bahkan, beberapa penelitian menghubungkan konsumsi daging barbeque dengan berbagai jenis kanker.
"Senyawa kimia ini dapat merusak otot jantung dan materi genetik (DNA) dan mempercepat proses penuaan dalam sel dan kemudian akan tumbuh," tambahnya.
Lebih lanjut, Mukerjee juga menyebutkan kalau mengonsumsi daging barbeque atau daging panggang selama periode waktu tertentu dapat meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita pascamenopause.
Baca Juga: Merupakan Salah Satu Single di Album Perdananya, Ini Dia Lirik Lagu You're My World - Cilla Black
"Selain itu, kandungan lemak jenuh tinggi dalam daging juga dapat meningkatkan riusiko kanker dan penyakit jantung," tambahnnya.
Senada dengan Mukerjee, ahli gizi Isthi Saluja mengatakan, bahwa dua bahan kimia yaitu HCAs dan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) yang terbentuk selama proses pemanggangan ini ternyata dapat mengembangkan berbagai bentuk penyakit, termasuk kanker payudara.
"HCAs adalah bahan kimia yang terbentuk pada daging daging, unggas atau makanan laut ketika dimasak pada suhu tinggi," jelas Saluja.
Baca Juga: 5 Tanda Kamu Memiliki Standar Kehidupan Tinggi
"Suhu tinggi seperti itu menciptakan reaksi antara asam amino, gula, dan creatine di otot daging yang dimasak. Ini dapat mengubah DNA dengan cara yang meningkatkan kemungkinan mengembangkan berbagai bentuk kanker. Semakin lama memanggang daging, semakin banyak HCAs dan PAH yang terbentuk."
Saluja menambahkan, HCAs dan PAHs ini memang mampu merusak DNA hanya setelah mereka dimetabolisme oleh enzim tertentu dalam tubuh melalui proses yang disebut bioaktivasi. Namun, studi menemukan bahwa tidak semua orang berisiko kanker.
"Studi telah menemukan bahwa aktivitas enzim ini dapat bereaksi di antara orang-orang, sehingga risiko terkena kanker tidak pasti dan dapat bervariasi di antara setiap tubuh," jelasnya.
Baca Juga: Lirik Lagu hymne Guru Ciptaan Sartono yang Sudah Dirubah
Tapi, bagi kamu pecinta olahan daging barbeque, Mukerjee menyarankan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melindungi kesehatan tubuh dari bahaya daging yang dipanggang, yaitu :
- Cobalah dan makan sesekali. Jangan menjadikan barbeque sebagai makanan harian.
- Seimbangkan dengan asupan salad sayur dan buah-buahan setiap harinya.
- Kemudian, sebelum memanggang daging, peraslah jeruk nipis dan makan beberapa bawang mentah dan salad lobak. Cara ini dapat menangkal beberapa kerusakan tubuh yang disebabkan oleh daging barbeque.
- Saat membakar daging, perhatikan agar daging tidak gosong. Dan jika gosong, lebih baik tidak dimakan. "Bintik-bintik hitam (gosong) itu tempat senyawa terkonsentrasi PAHs dan HCAs" tukas Mukerjee.