LABVIRAL.COM - Sepak bola menjadi salah satu olahraga yang rawan cedera, karena olahraga ini melibatkan kontak fisik yang tinggi antar pemainnya.
Kontak fisik yang keras dapat terjadi hampir setiap saat, ketika pemain menggiring bola, merebut bola dengan kaki atau beradu kepala di udara, sampai ketika menendang bola ke gawang.
Selain kontak fisik antar pemain, cedera pada pesepakbola dapat terjadi karena gerakan pemain yang terlalu cepat, mendarat setelah melompat dengan posisi yang salah, atau gerakan menendang bola yang kurang tepat.
Latihan berlebihan dan kurang istirahat, kondisi lapangan kurang memadai, hingga kurang pemanasan dan pendinginan juga dapat menjadi faktor penyebab cedera.
Berikut ini adalah delapan cedera yang kerap dialami pesepakbola, berdasarkan keterangan tertulis dari Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Sport Medicine, Injury and Recovery Center di RS Pondok Indah, Grace Joselini Corlesa, sebagaimana dikutip oleh Labviral.com:
Baca Juga: Hobi 5 Pesepakbola Indonesia Saat Senggang, dari Mancing hingga PUBG
Cedera ligamen
Salah satu cedera yang menjadi momok pesepakbola adalah cedera anterior cruciate ligaments (ACL) atau ligamen penahan persendian lutut. Cedera ligamen disebabkan ketika pemain bergerak terlalu cepat, atau gerakan memutar lutut yang tiba-tiba.
Masa penyembuhan cedera ligamen lutut memakan waktu lama antara 6 bulan hingga 3 tahun, menjadi alasan mengapa cedera ini adalah momok para pesepakbola dan pegiat olahraga.
Selain cedera ligamen lutut, ada pula ankle sprain atau cedera keselo. Cedera keseleo pada pergelangan kaki ini terjadi akibat ligamen teregang atau robek karena kaki tertekuk ke dalam atau ke luar saat menumpu atau kaki terpelintir.
Baca Juga: Pele, Fakta dan Profil Pemain Sepakbola Terbaik Dunia
Strain
Cedera strain merupakan robek atau meregangnya otot. Otot yang kerap mengalami cedera strain ini adalah otot hamstring yang membentang dari bagian bawah bokong hingga bagian belakang lutut.
Gerakan berlari, mengejar bola, dan berhenti yang terus menerus dalam sepak bola dapat menyebabkan cedera pada otot ini.
Cedera tendon
Tendon adalah jaringan ikat fibrosa yang menghubungkan otot ke tulang. Pada olahraga sepak bola, cedera tendon dapat mengenai tendon lutut atau tendon pergelangan kaki bagian belakang (tendon achiles). Kondisi ini dapat terjadi akibat jatuh langsung pada lutut atau mendarat dengan keras ketika melompat.
Baca Juga: Punya Permainan Kasar, Berikut 10 Pemain Sepakbola dengan Koleksi Kartu Merah Terbanyak di Dunia
Robekan meniskus
Meniskus berfungsi sebagai bantalan untuk sendi lutut. Robekan pada meniskus ini dapat menyebabkan rasa sakit dan bengkak, serta keterbatasan gerak.
Cedera ini sering disebabkan oleh gerakan memutar lutut secara tiba-tiba, terutam saat berebut bola di pertandingan sepak bola.
Dislokasi
Cedera ini merupakan terlepasnya sendi dari tempat yang seharusnya akibat hantaman keras antar pemain. Pada keadaan ini dapat timbul gejala berupa rasa nyeri, kesulitan bergerak, terjadi penurunan kekuatan pada area yang terlibat, dan dapat tampak adanya bentuk sendi yang tidak seharusnya.
Baca Juga: Dikenal Jago, Berikut 5 Pesepakbola Terbaik Brasil Saat ini
Runner’s Knee
Cedera lutut ini menyebabkan tulang rawan di bawah tempurung lutut rusak. Kerusakan dapat disebabkan karena adanya benturan pada lutut atau overuse injury pada lutut.
Shin splints
Timbulnya nyeri di bagian tulang kering bagian bawah, seringkali terjadi saat latihan fisik atlet sepak bola. Kondisi ini dapat terjadi akibat berlatih menggunakan alas kaki yang tidak tepat.
Keretakan ringan pada tulang juga sering kali merupakan akibat dari pergerakan kaki yang berlebihan atau dampak berulang pada tulang, terutama bagi pemain sepak bola.
Cedera kepala
Dari semua jenis olahraga, sepak bola memiliki risiko gegar otak yang paling tinggi. Gegar otak adalah trauma serius yang dapat mengubah cara kerja otak, biasanya mengakibatkan sakit kepala serta sejumlah masalah pada memori, konsentrasi, keseimbangan, dan koordinasi.
Gegar otak sering terjadi saat pemain beradu kepala dengan pemain lain ketika merebut bola, saat penjaga gawang melompat untuk menghalau bola masuk ke gawang dan mendarat di bagian kepala, atau saat kepala pemain membentur lapangan akibat jatuh karena di-tackle lawan.
Baca Juga: Drawing Sepak Bola SEA Games 2023, Indonesia Gabung di Grup A
Pencegahan cedera
Cedera ketika bermain sepak bola dapat dicegah dengan beberapa cara, antara lain:
- Melakukan pemanasan dan pendinginan yang tepat
- Mempersiapkan tubuh berolahraga dan beradaptasi dengan intensitas permainan adalah cara terbaik untuk mencegah cedera
- Latihan kekuatan otot dan latihan fleksibilitas
- Kurangnya kekuatan dan fleksibilitas otot dapat menjadi faktor penyebab cedera olahraga, karenanya, penting untuk melakukan latihan penguatan otot secara berkala
- Pemilihan sepatu yang tepat dapat disesuaikan dengan jenis kaki dan kondisi lapangan yang akan digunakan untuk bermain sepak bola. Tiap lapangan memiliki kebutuhan sepatu yang berbeda, terutama di bagian sol sepatu bola yang terdapat stud atau pul.
- Melakukan penanganan cedera olahraga sampai tuntas untuk meminimalisir cedera berulang adalah pencegahan sekunder yang sangat baik.***