GERD terjadi jika otot kerongkongan bawah mengerut, sehingga asam lambung mudah naik. Untuk penyebabnya bisa karena makan terlalu banyak, mengambil posisi tidur setelah makan, makanan, pedas, asam dan yang mengandung alkohol.
Sedangkan maag terjadi karena pola makanan yang berantakan atau sering telat makan. Namun, maag juga bisa disebabkan karena stres.
Baca Juga: Lagu dari ADA Band – Karena Wanita Ingin Dimengerti Ternyata Memiliki Chord yang Mudah untuk Pemula
Gejala
Maag dan GERD merupakan rasa sakit yang sama-sama dialami pada bagian perut, namun perlu kamu ketahui, diantara keduanya terdapat beberapa perbedaan signifikan.
Pada maag, tanda-tanda yang sering dirasakan oleh penderitanya adalah kembung, mual hingga muntah, hilang selera makan, feses berwarna gelap, nyeri pada ulu hati, sampai muntah darah jika sudah parah. Gejala maag ringan seringkali disepelekan. Akibatnya, kondisi lambung akan semakin parah.
Meskipun GERD adalah penyakit yang berhubungan dengan asam lambung, gejalanya berbeda dengan maag. Penderita GERD sering merasakan jantung berdebar, rasa panas pada kerongkongan, muntah, nyeri dada, batuk, sakit tenggorokan, hingga sulit menelan.
Baca Juga: 6 Cara Meninggikan Badan, Tidur Cukup hingga Aerobik
Jika Maag tidak dicegah dan diobati dengan benar, akan berdampak pada GERD, anemia, hingga kanker perut. Saat GERD menyerang kamu, dampaknya bisa pada komplikasi seperti sesak napas hingga kanker esofagus.