Jenis sifilis sekunder ini terjadi beberapa minggu setelah luka menghilang, dengan ruam yang terdapat di bagian tubuh manapun. Biasanya ada di telapak tangan dan kaki.
Sifilis sekunder ini biasanya juga memiliki gejala lain seperti flu, rasa lelah, sakit kepala, nyeri pada persendian, dan demam. Segera periksakan ke dokter atau layanan kesehatan terdekat supaya dapat penanganan yang tepat.
3. Sifilis Laten
Jenis sifilis yang satu ini bisa terjadi tanpa adanya gejala. Tapi, dalam 12 bulan pertama, infeksi masih bisa menular. Jika tak segera ditangani, maka kondisi ini akan menjadi sifilis tersier.
4. Sifilis Tersier
Jenis sifilis tersier jadi salah satu jenis sifilis paling berbahaya. Gejala ini bisa dipengaruhi oleh bagian tubuh mana dimaskui bakteri sifilis. Biasanya, sifilis jenis ini memiliki dampak terhadap mata, jantung, otak, pembuluh darah, tulang, persendian, dan juga hati.
Jenis sifilis yang satu ini jika tak segera ditangani, maka pengidap akan mengalami kebutaan, penyakit jantung dan juga stroke akibat dari terjadinya infeksi menular seksual tersebut.
Baca Juga: Ciri Campak pada Orang Dewasa dengan Penyakit Komplikasinya dan Cara Mengobatinya
Baca Juga: 8 Gejala Penyakit Diabetes yang Kerap Disepelekan, dari Berat Badan Turun hingga Sering Kesemutan
5. Sifilis Kongenital
Jenis sifilis yang sat ini jika terjadi pada ibu hamil, maka janin wanita tersebut bisa juga tertular. Infeksi tersebut bisa ditularkan kepada janin. Selain itu , rsiko tersebut bisa dikurangi dengan mengobati infeksi sebelum masa kehamilan mencapai 4 bulan.
Pengobatan Sifilis
Masih dilansir dari halodoc, bahwa pengobatan sifilis bisa dilakukan dengan antibiotik. Antibiotik tersebut diberikan melalui suntkan dengan biasanya dilakukan selama kurang lebih 14 hari.